TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Hari Senin (20/11/22) ini, sejumlah elemen masyarakat di Kota Tasikmalaya menggelar aksi demo di kantor Balekota Tasikmalaya, jalan Letnan Harun Nomor 1 Kec.Bungursari Kota Tasikmalaya Jawa Barat.
Pantauan FOKUSJabar di lapangan, Senin (20/11/23) ini, ada dua elemen masa turun ke jalan melakukan aksi demo di Kantor Walikota Tasikmalaya tersebut.
BACA JUGA: Menyongsong Pemilu 2024, ASN Pemkot Tasikmalaya Berikrar Junjung Tinggi Netralitas
Pertama, elemen Masa dari buruh yang tergabung di Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Kota Tasikmalaya, menggelar aksi di Balekota Tasikmalaya siang tadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Kemudian dihari yang sama, sekitar pukul 14.30 WIB, masa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat Unsil Tasikmalaya juga mengepung kantor Balekota Tasikmalaya untuk aksi demo
Kedua elemen massa tersebut menggelar aksi demo untuk menyuarakan berbagai aspirasi dan tuntutan yang dianggap tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya.
Masa dari KASBI, menuntut pemerintah daerah untuk memperhatikan nasib-nasib para buruh di Kota Tasikmalaya yang selama ini tidak terpikirkan dan terabaikan hidupnya.
BACA JUGA: Perguruan Pencak Silat Sanca Putih Tasikmalaya Raih Juara Umum
“kami minta perhatian dari pemerintah untuk memperhatikan kami, nasib para buruh terus dikebiri, tidak mampu berbuat apa-apa karena selalu mendapat ancaman dan tekanan,”ungkap Koordinator masa KASBI Irkhas Al Gifar Putra Senin (21/11/22).
Masa juga meminta mencabut pemberlakuan undang-undang Omnibuslow, yang jelas-jelas merugikan para buruh di Indonesia.
“Kami menuntut UU Cipta Kerja (Omnibuslow) segera dicabut, dan meminta pemerintah menaikkan UMK sebesar 16 persen, ini sangat relevan dengan kondisi perekonomian saat ini,”jelasnya.
Sementara masa aksi dari PMII menuntut Pemkot Tasikmalaya agar melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar, sehingga tidak menimbulkan persoalan di masyarakat.
“Kami menilai, Pemkot Tasikmalaya tidak becus dalam mengelola sampah, hanya bisanya mengumpulkan, mengangkut dan membuang, sehingga TPA Ciangir Tamansari semakin menggunung dan oper load,”ujar koordinator aksi Samsul di Balekota Seni (20/11/22).
Masa PMII Unsil menilai, semakin menggunungnya tumpukan sampah di TPA Ciangir akan mengakibatkan masalah baru di masyarakat.
“Sampah ini sudah mengotori ekosistem lingkungan di sekitar TPA Ciangir, sampah ini kan menghasilkan air lindih yang dapat mencemari air dan menimbulkan gangguan kesehatan,”paparnya.
Sejumlah elemen masa yang menggelar aksi demo di Balekota, tentu menjadi sebuah pertanyaan dan catatan jika Kota Tasikmalaya saat ini sedang tidak baik-baik saja.
(Seda/Anthika Asmara)