KARAWANG,FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Jawa Barat menyiapkan 56 orang atlet untuk menghadapi kejuaraan nasional (Kejurnas) sekaligus babak kualifikasi PON XXI yang digelar di Situ Cipule Kabupaten Karawang dan Pantai Reklamasi Ancol, 15 November – 10 Desember 2023. Total, 45 nomor akan dipertandingkan pada babak kualifikasi sebagai salah satu syarat untuk bisa berlaga pada cabang olahraga dayung PON XXI di Aceh, September 2024 mendatang.
Pelaksanaan babak kualifikasi PON XXI cabang olahraga dayung di Situ Cipule, akan mempertandingkan untuk nomor rowing, canoeing serta traditional boat race (TBR) pada 15 November hingga 2 Desember 2023. Sedangkan di Pantai Reklamasi Ancol Jakarta akan dipertandingkan untuk nomor Canoe Slalom, Beach Sprint Rowing, dan Stand Up Padle (SUP) dari 30 November sampai 10 Desember 2023.
Untuk nomor yang akan dipertandingkan pada babak kualifikasi PON XXI cabang olahraga dayung yakni sebanyak 45 nomor pertandingan. Dengan rincian, 15 nomor di kategori rowing, 12 nomor canoeing, 9 nomor TBR, 2 nomor SUP, 3 nomor Beach Sprint Rowing, dan 4 canoe slalom.
Ketua Umum Pengprov PODSI Jabar, Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Edi Darnadi mengatakan, untuk nomor rowing disiapkan sebanyak 33 orang atlet, lalu di canoeing sebanyak 22 atlet, serta 10 atlet di kategori TBR. Ke-56 atlet tersebut akan didampingi 6 orang pelatih rowing, 6 orang pelatih canoeing, 5 orang tim oficial, serta 1 orang manager.
“Kita menargetkan untuk lolos di semua nomor pertandingan PON XXI sehingga supremasi dayung Jabar sebagai juara umum bisa terus dijaga,” kata Edi saat ditemui di kawasan Situ Cipule Karawang, Senin (13/11/2023).
Untuk itu, Edi berpesan agar para atlet untuk selalu bersyukur dengan nikmat yang sudah diberikan Tuhan YME sebagai perwakilan patriot olahraga Jabar yang sudah dilatih dan digembleng. Para atlet pun diharapkan teus memelihara kesehatan, selalu memiliki semangat tinggi, rasa percaya diri, berani, tidak takut kalah sebelum bertanding dan tidak merasa terbebani saat berlaga sehingga tampil maksimal di laga babak kualifikasi.
“Dayung Jabar itu sudah punya potensi dan peluang besar sebagai juara umum di dua kali pelaksanaan PON sebelumnya sehingga ini harus menjadi motivasi bagi seluruh atlet, bukan menjadi beban. Supremasi prestasi tinggi yang dimiliki dayung Jabar ini harus jadi pijakan bagi atlet, ini modal awal bagi atlet dan harus terus dikembangkan,” Edi menegaskan.
Sementara Ketua Umum KONI Jabar M. Budiana mengatakan, dayung merupakan salah satu cabang olahraga andalan bagi kontingen Tatar Pasundan dalam setiap pelaksanaan multieven PON. Hal ini dibuktikan dengan prestasi juara umum yang sudah diraih tim dayung Jabar dalam dua kali pelaksanaan PON sebelumnya.
Pada PON XIX tahun 2016, tim dayung Jabar berhasil meraih 18 medali emas, 8 perak, dan 7 perunggu dari 40 nomor kelas yang dipertandingkan di Situ Cipule, Kabupaten Karawang. Pencapaian fantastis pun ditorehkan tim dayung Jabar pada PON XX tahun 2021 yang digelar di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, dengan meraih 20 medali emas, 9 perak, dan 7 perunggu.
“Pencapaian prestasi ini membuktikan jika pembinaan yang dilakukan Pengprov PODSI Jabar dibawah kepemimpinan Pak Edi Darnadi ini sangat berhasil. Dengan prestasi yang diraih di cabang olahraga dayung, kami dari KONI Jabar pun sangat optimis jika hattrick juara umum bisa diraih di PON XXI mendatang,” kata Budiana.
(Ageng)