JAKARTA,FOKUSJabar.id: Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Saldi Isra menjelaskan, alasan sejumlah hakim konstitusi tidak bersedia menggantikan posisi Anwar Usman sebagai Ketua MK.
Dari sembilan hakim konstitusi, hanya dua orang yang bersedia menduduki jabatan Ketua MK. Keduanya ialah Suhartoyo dan Saldi Isra.
Saldi menuturkan, tujuh hakim yang menolak jadi Ketua MK punya argumentasi berbeda.
Hakim Arief Hidayat yang hampir terpilih kembali sebagai Ketua MK pada Maret 2023, mengaku ingin mengambil peran lain. Hakim Manahan Sitompul dan Wahiduddin Adams beralasan segera pensiun.
Sementara, Anwar Usman tidak bisa lagi mencalonkan dan dicalonkan sebagai pimpinan MK karena terbukti melanggar etik berat.
BACA JUGA: Risma Janjikan Bantuan Hingga Rp60 Juta ke 326 Korban Gagal Ginjal Akut
Oleh sebab itu, Saldi dan Suhartoyo dianggap layak jadi pimpinan MK karena berpengalaman menjadi hakim konstitusi.
“Yang mulia Suhartoyo sudah delapan tahun di MK ya. Saya 6,5 tahun, sudah bisa tahu lah satu sama lain. Itu pertimbangan yang kita baca kenapa tadi 7 orang lain itu memunculkan nama kami berdua. Tapi kenapa Pak Harto bersedia tanya ke beliau. Saya manggil beliau Pak Harto,” ucap Saldi dalam konferensi pers di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
Sebagaimana diketahui, Hakim Konstitusi Suhartoyo sempat berdiskusi empat mata dengan Wakil Ketua MK Saldi Isra. Diskusi itu dilakukan tertutup, tanpa melibatkan tujuh hakim lainnya.
Awalnya, masing-masing hakim konstitusi menyebut nama yang mereka pilih untuk menjadi Ketua MK. Dalam pembahasan itu, muncul dua nama yaitu Saldi dan Suhartoyo.
Selanjutnya, tujuh hakim lainnya keluar dari ruang sidang. Saldi dan Suhartoyo menggelar diskusi berdua.
Hasil dari diskusi keduanya disampaikan kepada tujuh hakim konstitusi lainnya untuk kemudian disepakati.
“Sambil refleksi, kami kedua nanti, ada dorongan memperbaiki MK setelah beberapa kejadian terakhir. Akhirnya kami berdua sampai pada keputusan, yang disepakati dari hasil tadi untuk jadi Ketua MK ke depan adalah Bapak Suhartoyo dan saya tetap jadi Wakil Ketua,” tutur Saldi.
(Agung)