Kamis 12 Desember 2024

Stok Beras Jabar Aman, Bey Machmudin Sebut Ketersedian di Gudang Bulog Capai 87 Ribu Ton

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penyediaan stok beras di Jawa Barat dipastikan aman. Hal itu disampaikan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin.

“Saat ini stok beras yang tersedia di gudang Bulog Divre Jabar Sub Divre Bandung sebanyak 87 ribu ton,” kata Bey. Selasa (7/11/2023).

Jumlah ini akan ditambah 35 ribu ton yang akan tiba pada pekan depan. “Jadi secara keseluruhan masih aman hingga akhir tahun,” kata dia.

BACA JUGA: Bappenda Jabar Beberkan Tantangan Hadapi Bonus Demografi 2030

Bey menjelaskan, penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat sasaran di Jabar per bulannya mencapai total 46 ribu ton.

“Untuk bantuan pangan hingga Desember 2023 itu perbulannya perlu 41 ribu ton dan konsumsi lainnya 5 ribu ton jadi total 46 ribu ton,” jelasnya.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional memastikan penyaluran bantuan pangan beras akan diperpanjang hingga Juni 2024.

“Bantuan pangan sampai Desember 2023, barusan saya mendapatkan informasi dari kepala Badan Pangan Nasional diperpanjang hingga Juni 2024,” ungkap Bey.

Usai meninjau ketersediaan beras, Bey bersama Pj Wali Kota Bandung kemudian mengunjungi kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di depan kantor Kecamatan Gedebage. 

GPM yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar itu dilakukan untuk membantu masyarakat mendapatkan harga pangan murah.

“Ini untuk membantu masyarakat agar mendapatkan harga murah, tadi beras Rp10.900 per kilogram, cabai kalau di pasar Rp100 ribu kalau disini Rp70 ribu,” ucapnya.

“Jadi ini adalah upaya Pemprov bersama kabupaten kota membantu masyarakat untuk menekan harga,” kata dia menambahkan.

Salah satu upaya pemerintah agar masyarakat bisa mendapatkan harga murah yaitu dengan menyubsidi distribusi pangan. 

BACA JUGA: Pangandaran Air Show, Bey Machmudin: Masyarakatkan Dunia Dirgantara

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga terus mendistribusikan pangan dari daerah yang surplus kepada daerah yang defisit.

“Kenapa harga cabainya bisa rendah karena distribusinya dibantu kita dan Bank Indonesia. Cabai itu kita distribusikan dari daerah yang surplus ke daerah yang defisit,” ujarnya.

GPM kali ini merupakan gerakan yang ke-85 dan akan ditambah lagi 31 GPM tersebar di wilayah Jabar hingga akhir tahun.

“Gerakan pangan murah ini yang ke-85 ditambah akan ada lagi 31 itu tersebar di Jabar,” pungkas Bey.

(Budiana Martin/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img