JAKARTA,FOKUSJabar.id: Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Moeldoko mengapresiasi kinerja pemerintah yang berhasil membawa nama Indonesia ke kancah internasional dengan sukses menyelenggarakan beberapa acara berskala global, yakni KTT ASEAN ke 43 dan G20 Indonesia.
Moeldoko mengatakan, kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah untuk acara berskala internasional membuktikan Indonesia telah mampu meraih kemajuan sehingga mampu mengangkat pondasi yang kuat sebagai lompatan generasi selanjutnya.
“Terdapat lima strategi yang betul-betul dijalankan oleh pemerintah sebagai sebuah pondasi dan batu lompatan, yakni pembangunan SDM, pengentasan kemiskinan, pembangunan di sektor birokrasi, dan pembenahan di sektor regulasi,” kata Moeldoko saat acara Peluncuran Capaian Kinerja 2023 di YouTube @FM91D, Selasa (24/10/2023).
BACA JUGA: Daftar Cawapres Besok, Gibran Cuti sebagai Wali Kota Solo
“Serta adanya pembenahan ekonomi seperti kemarin Presiden Joko Widodo meresmikan bursa karbon. Indonesia ini sangat kaya, karbon kita dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Kita punya mangrove, lahan gambut, dan hutan yang luas,” sambungnya.
Moeldoko menilai, apabila kelima strategi ini terus dilanjutkan, bukan tidak mungkin Indonesia akan terus melahirkan pusat-pusat ekonomi baru yang meningkatkan tingkat perekonomian dan pendapatan per kapita masyarakat.
“Jika lima strategi ini dilanjutkan, kita akan mencapai Indonesia maju dengan tempo yang bisa direncanakan. Ini bukan hal yang mustahil,” tegas Moeldoko, melansir IDN.
Moeldoko berharap, Indonesia dapat mencapai kemajuan mengingat sebentar lagi Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030. Dia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk optimistis.
“Kita memiliki pondasi yang kuat, jika dikelola dengan SDM yang berkualitas juga coba dibayangkan. Indonesia punya SDA yang mumpuni,” sambung Moeldoko.
Moeldoko melanjutkan, selama 9 tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi sudah banyak pencapaian yang didapat oleh Indonesia dari berbagai sektor.
“Di bidang ekonomi, kita memasuki upper income padahal sebelumnya kita middle income. Stabilitas dalam negeri kita juga terjaga selama sembilan tahun ini, tidak mudah menjaga kepercayaan publik dan internasional, kalau tidak ada jangan harap ada investasi yang masuk ke Indonesia,” ujarnya.
(Agung)