BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triyadi Machmudin hari ini dilantik Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Bey ditunjuk Presiden Jokowi untuk mengisi jabatan Gubernur Jawa Barat, setelah masa jabatan Ridwan Kamil berakhir hari ini.
Menanggapi hal tersebut, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengucapkan selamat atas pelantikan Bey Triyadi Machmudin sebagai Pj Gubernur. Pihaknya juga, berharap program kerja sebelumnya bisa dilanjutkan pejabat baru.
BACA JUGA:
Musim Kemarau, DPKP Kota Bandung Lakukakan Ekstra Perawatan Taman
“Kami ucapkan selamat kepada bapak Bey yang dilantik jadi Pj Gubernur Jabar. Tentunya kami berharap program yang sudah berjalan bisa diltindaklanjuti beliau,”kata Ema di Balaikota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Selasa (5/9/2023).
Ema juga berharap, menjadi perhatian bagi Pj Gubernur Jawa Barat yang baru dilantik. Selain masalah darurat sampah, dorongan percepatan pembukaan akses tol KM 149 pun diharapkan bisa jadi perhatian.
“Ada dua hal yang kami harapkan jadi perhatian pak Pj. Pertama, darurat sampah, karena sampai saat ini (TPAS) Sarimukti masih belum maksimal. Kemudian kami juga berharap percepatan pembukaan akses KM 149 Gedebage,”ucapnya.
Ema mengungkapkan, akses KM 149 tersebut menjadi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR. Pemerintah Kota Bandung tidak bisa mengambil kebijakan terkecuali dikomandani Pemerintah Provinsi.
BACA JUGA:
Bandung Sneaker Season dengan Konsep dan Nama Baru, Kenalkan Street Culture
“Kalau saya harapannya ya pak Pj Gubernur bisa mendorong KM 149 harus tuntastuntas karena itu mah kebutuhan ya. Sambungkan sampai ke jalan Soekarno-Hatta. Memang itu otoritasnya ada di pusat ya, tetapi suara daerah kan ada di pak Gubernur,” ungkapnya.
Jika memang kemudian akses tol KM 151 juga, hal itu pun ada lintas pemerintahan kota dan kabupaten.
“Artinya masih jadi kewenangan pemerintah Provinsi juga,”ujarnya.
Selain itu, kondisi kedaruratan dan keterbatasan penanganan sampah kota Bandung masih berlangsung. Ini disebabkan keterbatasan TPA Sarimukti yang belum kembali normal.
“Kami masih terus melakukan berbagai upaya mengenai kedaruratan sampah ini, termasuk menggali lubang untuk sampah organik di sejumlah tempat. Tetapi Sarimukti tetap menjadi pilihan utama. Kami harap pak Pj Gubernur menjadikan ini sebagai prioritas supaya cepat selesai.
Artinya, optimalisasi penanganan Sarimukti itu effort nya harus lebih besar baik dengan teknis atau non teknis,”katanya.
Selain upaya yang lebih gencar di Sarimukti, Ema pun berharap dalam kondisi darurat seperti saat ini, keberadaan TPPST Legok Nangka patut dipertimbangkan sebagai solusinya kedaruratan.
“Walaupun sebelumnya oleh pak Ridwan Kamil itu terinformasikan perlu waktu dua tahun untuk jangka panjang,” ujarnya
Ema pun berharap ada perubahan kebijakan atau apa pun terkait Legok Nangka dalam situasi kedaruratan sampah seperti saat ini.
“Pak Pj Gubernur kan nanti pasti memanggil kepala DLHK Provinsi untuk masalah ini. Ya dalam kondisi darurat harus berfikir taktis lah. Sampah itu tiap hari terus di produksi. Kamijuga, apa yang bisa ditangani, ya itu aja yang kita ambil. Daripada kita tidak ada jalan keluar,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)