FOKUSJabar.id: Parfum atau minyak wangi telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia selama ribuan tahun.
Campuran minyak esensial, senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut ini memberikan aroma wangi untuk tubuh manusia, objek, dan ruangan.
Mari kita jelajahi perjalanan panjang sejarah parfum, dari zaman Mesopotamia hingga pengembangan teknologi modern dalam produksi dan penggunaannya.
Asal Usul dan Perkembangan Parfum
Kata “parfum” berasal dari bahasa Latin “per fume,” yang berarti “melalui asap.” Sejarah parfum dapat kita telusuri kembali ke zaman kuno, mulai dengan zaman Mesopotamia dan Mesir Kuno.
Penggunaan parfum di zaman Mesopotamia berkaitan dengan seorang peramu parfum terkenal bernama Tapputi. Dia menggunakan teknik penyulingan sari bunga dan ramuan untuk menciptakan minyak beraroma wangi.
Peninggalan sejarah juga mengungkapkan bahwa Mesir Kuno telah menggunakan ramuan herbal beraroma wangi untuk pengawetan mumi Raja Tutankhamun.
Bangsa Romawi dan Persia juga menyempurnakan teknik pembuatan parfum, menjadikannya semakin penting dalam budaya dan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Tips Rahasia Kulit Wajah Segar dan Bersinar
Eksplorasi Eropa dan Perkembangan Modern
Di Eropa, sejarah parfum mencapai puncaknya dalam perkembangan dan pengembangan teknik pembuatan. Pada abad ke-13, kelompok biarawan Italia mengembangkan cairan wangi baru.
Abad ke-14, Ratu Hungaria memerintahkan penelitian untuk mencampur parfum dengan alkohol, menghasilkan “Hungary Water” yang menjadi cikal bakal parfum modern.
Pada abad ke-16, ahli parfum Ratu Caterina dari Perancis, Rene, membawa teknologi pembuatan parfum ke Perancis.
Pada masa ini, kebutuhan untuk wewangian meningkat, terutama di kalangan bangsawan yang jarang mandi. Perancis pun menjadi pusat produksi parfum dan kosmetika yang terkenal di dunia.
Perkembangan dan Teknologi Modern
Seiring berjalannya waktu, produksi parfum terus berkembang di seluruh dunia. Hampir setiap negara memiliki produk parfum andalannya sendiri.
Teknologi juga berperan dalam pengembangan parfum, memungkinkan pengguna untuk memilih varian yang sesuai dengan preferensi dan keinginan mereka.
Tingkat konsentrat dalam parfum menjadi faktor penting dalam intensitas dan daya tahan aroma.
Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut untuk mencegah reaksi alergi dan cedera kulit. Etanol atau campuran etanol dan air adalah pelarut yang umum digunakan.
Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan minyak jojoba, minyak kelapa difraksinasi, atau lilin.
Jenis Parfum Berdasarkan Konsentrat
- Ekstrak Parfum: Mengandung 20% – 40% senyawa aromatik.
- Eau de Parfum (EDP): Mengandung 10% – 30% senyawa aromatik.
- Eau de Toilette (EDT): Mengandung 5% – 20% senyawa aromatik.
- Eau de Cologne (EDC): Mengandung 2% – 5% senyawa aromatik.
- Eau de Solid (EDS): Mengandung kurang dari 1% senyawa aromatik.
- After Shave: Merupakan produk wewangian untuk setelah bercukur.
Sejarah parfum mencerminkan perjalanan panjang budaya manusia dan perkembangan teknologi. Dari zaman kuno hingga era modern, parfum telah menjadi bagian integral dari ritual kecantikan dan perawatan tubuh.
Melalui inovasi dan penemuan baru, parfum terus beradaptasi dengan tuntutan zaman, menjaga daya tarik dan relevansinya dalam masyarakat saat ini.
(Erwin/Berbagai Sumber)