Senin 20 Januari 2025

Viral Aksi Kekerasan Anak Ketua DPRD Kota Ambon, Pukul Kepala Remaja Hingga Tewas

FOKUSJabar.id: Kembali lagi, aksi kekerasan yang melibatkan anak pejabat publik telah terjadi. Kali ini, seorang remaja yang baru duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi korban aksi penganiayaan oleh seorang anak Ketua DPRD Kota Ambon. 

Insiden ini menjadi bukti nyata bahwa masalah kekerasan di masyarakat masih menjadi perhatian serius.

Peristiwa tragis ini terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 43 detik yang menyebar luas di media sosial. 

Aksi kekerasan itu terjadi tepat di depan asrama Polri, Talake, Ambon, Maluku, Minggu (30/7/2023) malam.

Pelaku, Abdi Toisutta, yang berusia 25 tahun, tak terima setelah tersenggol oleh korban berusia 15 tahun bernama Rafli Rahman Sie saat sedang mengendarai motornya melalui sebuah gang kecil.

Akibatnya, Abdi Toisutta memukul korban dari bagian kepala, bukan sekali, tetapi dua kali.

“Masuk kompleks itu tagor abang-abang lai,” ucap abdi sambil memukul bagian kepala korban seperti terlihat dari rekaman video yang beredar.

Keluarga korban yang mengetahui kejadian itu langsung keluar rumah dan menegur pelaku.

Pelaku yang saat itu tersulut emosi langsung menjawab dengan nada keras. Sambil melambaikan tangan ke arah keluarga korban, pelaku menyatakan siap bertanggung jawab.

“Beta (saya) tanggung jawab semuanya,” ucap pelaku.

Sumber Video: https://www.instagram.com/p/CvZL5UpvZ1c

Baca Juga: Konsumsi Narkoba, 2 Pelaku Diciduk Satnarkoba Polres Tasikmalaya Kota

Korban mengalami luka parah akibat pukulan tersebut dan sempat pingsan. Warga berusaha membawa korban masuk ke rumah untuk memberikan pertolongan pertama, namun sayangnya korban tak kunjung sadar. 

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit, namun upaya penyelamatan nyawa tidak berhasil. Rafli Rahman Sie dinyatakan meninggal dunia pada pukul 21.45 WIT.

Melansir Viva.co.id, Spesialis saraf, dr. Zicky Yombana, Sp.S, memberikan penjelasan mengenai keparahan dampak pukulan di area kepala. Ia menjelaskan bahwa otak adalah organ yang sangat penting karena mengatur sistem vital manusia. 

Terdapat bagian daerah batang otak yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting seperti pernafasan, detak jantung, dan pencernaan. Karena kepekaannya, jika daerah batang otak mengalami masalah atau cedera, bisa menyebabkan kematian dengan cepat atau dalam beberapa kasus lebih lambat.

Ada beberapa jenis perdarahan yang dapat terjadi dalam otak akibat pukulan di kepala, seperti perdarahan intraserebral dan perdarahan epidural. 

Kedua jenis perdarahan ini bisa berakibat fatal, terutama jika terjadi pendarahan di daerah temporal, yaitu di antara mata dan telinga di bawah pelipis. 

Pukulan yang kuat dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah arteri dan menekan otak hingga menyebabkan herniasi, yaitu turunnya otak yang bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga: Pengedar Uang Palsu di Pangandaran Resahkan Pedagang

Penting untuk diingat bahwa penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor dapat mengurangi risiko cedera kepala. 

Namun, dr. Zicky menegaskan bahwa helm tidak menjamin perlindungan seratus persen. Pukulan dengan intensitas dan lokasi tertentu, bahkan tanpa benda tajam, tetap dapat menyebabkan cedera serius pada otak.

Lebih dari itu, dr. Zicky juga menekankan pentingnya menjaga area selain kepala, seperti tulang belakang. Setiap tindakan kekerasan, seperti menarik bangku saat seseorang hendak duduk, dapat berakibat serius, termasuk patah tulang belakang dan kelumpuhan.

Peristiwa tragis ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang bahaya kekerasan dan pentingnya menghindari konflik fisik. 

Tindakan kekerasan tidak hanya merugikan korban, tetapi juga berdampak pada pelaku dan masyarakat secara keseluruhan. 

Semoga insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar masyarakat dapat hidup dalam kedamaian dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan tanpa adanya kekerasan. 

Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, toleran, dan menghormati kehidupan setiap individu.

(Erwin)

Berita Terbaru

spot_img