FOKUSJabar.id: Dari proses pembukuan perusahaan, hasil dari beberapa jenis laporan keuangan yang memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting bagi perusahaan karena memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan kinerja bisnis perusahaan.
Merupakan alat penting dalam mengelola keuangan perusahaan, mengambil keputusan strategis, dan memenuhi persyaratan hukum.
Laporan keuangan yang tepat waktu, akurat, dan terpercaya sangat penting bagi kelangsungan dan kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.
Berikut adalah beberapa jenis laporan keuangan utama hasil dari pembukuan perusahaan:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Merupakan ringkasan dari semua pendapatan dan biaya dari akumulasi perusahaan selama periode tertentu, biasanya selama satu tahun. Laporan ini menunjukkan apakah perusahaan mencatat laba atau rugi dalam periode tersebut.
2. Neraca (Balance Sheet)
Adalah laporan keuangan yang menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada titik waktu tertentu. Neraca membantu dalam memahami struktur keuangan perusahaan dan melihat bagaimana aset dibiayai dengan kewajiban dan ekuitas.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Adalah ringkasan dari semua pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini mencatat aliran kas masuk dan keluar dari perusahaan dan membantu dalam menilai likuiditas dan kelayakan keuangan perusahaan.
4. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)
Laporan ini menggambarkan perubahan dalam ekuitas perusahaan selama periode tertentu. Ini mencakup kontribusi pemilik, akumulasi dari laba atau rugi, dan distribusi dividen.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental saat Bekerja dari Rumah
5. Catatan Laporan Keuangan (Notes to Financial Statements)
Adalah bagian dari laporan keuangan yang memberikan penjelasan tambahan dan rincian tentang penyajian informasi dalam laporan utama. Catatan ini memberikan konteks dan informasi tambahan yang mendukung pemahaman laporan keuangan.
6. Laporan Laba Ditahan (Retained Earnings Statement)
Laporan ini mencatat perubahan dalam laba ditahan perusahaan selama periode tertentu. Ini mencakup akumulasi dari laba atau rugi dari tahun ke tahun dan distribusi dividen.
7. Laporan Keuangan Pro Forma
Adalah susunan laporan keuangan dengan menggunakan asumsi atau perkiraan tertentu. Laporan ini membantu dalam perencanaan keuangan dan analisis skenario.
Laporan-laporan keuangan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja keuangan dan posisi keuangan perusahaan.
Dengan menggunakan informasi dari laporan-laporan ini, manajemen dapat mengambil keputusan strategis dan berencana untuk masa depan perusahaan.
Selain itu, penggunaan laporan-laporan keuangan ini pihak luar bisa melihatnya, seperti investor, kreditor, dan regulator, untuk menilai kinerja perusahaan dan memberikan kepercayaan terhadap perusahaan tersebut.
(Erwin)