JAKARTA,FOKUSJabar.id: Kualitas pendidikan di Indonesia dinilai kurang baik yang berdampak pada langkah perempuan terhambat di berbagai bidang.
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, kiprah perempuan di Indonesia saat ini sudah melanglang buana ke berbagai bidang.
Menurutnya, kiprah perempuan Indonesia tersebar di berbagai sektor, mulai dari sosial, politik, ekonomi hingga pemerintahan. Namun kesempatan yang terbuka tersebut harus didahului dengan peningkatan kualitas SDM.
BACA JUGA: PON XXI Digelar di Dua Provinsi, Ledia Hanifa: Akan Banyak Perhatian
“Ketika kemudian mereka bekerja keras di dalam bidangnya masing-masing harus bersaing, maka mereka memiliki kompetensi yang memadai dan itu harus kita maksimalkan,” kata Ledia saat dikonfirmasi, Selasa (25/7/2023).
Menurut Ledia, kompetensi perempuan tersebut bisa dimaksimalkan melalui pendidikan, keterampilan, kursus hingga pemagangan. Termasuk perempuan yang kini maju sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg).
“Memang harus disiapkan partai politiknya, termasuk yang bersangkutan sendiri harus menyiapkan dirinya sendiri,” ujarnya.
Menurut Ledia, pendidikan Indonesia belum terlalu memberikan kesempatan yang lebih banyak. Dalam arti, kesempatan meningkatkan kualitas agar bisa diakses oleh perempuan masih sedikit.
“Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” ucapnya.
Ditambahkan Ledia, peningkatan kompetensi perempuan menjadi bagian yang penting untuk membangun ekosistem pendidikan. Sehingga kaum perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
“Lalu lingkungan yang bisa membuat mereka tumbuh kembang dengan baik, memiliki banyak keterampilan dan kompetensi dan siap bersaing dalam dunia global,” ucapnya.
BACA JUGA: Disduk Capil Ciamis Akan Datangi Sekolah Untuk Perekaman KTP Pemilih Pemula
Di sisi lain, lanjut Ledia, pemerintah harus menyiapkan SDM untuk bisa bersaing di kancah internasional. Mengingat dunia semakin terhubung. Imbasnya orang makin banyak bersaing dan berinteraksi di sekitar kita.
“Ada cukup banyak perempuan yang siap bersaing dan sudah mulai merambah kancah internasional, tetapi lebih banyak lagi yang belum mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik,” kata dia.