TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Dalam peringatan hari jadi Tasikmalaya ke-391, Kumpulan Wargi Sukapura (KWS) menggelar silaturahmi antarketurunan dari para dzuriah Bupati terdahulu bertempat di salah satu cafe di Kota Tasikmalaya, Selasa (25/7/2023) malam.
Dalam silaturahmi tersebut, hadir para pengurus serta Dewan Pembina KWS. Di antaranya, tokoh masyarakat Tasikmalaya, Iwan Saputra dan Holil Aksan Umarzen.
BACA JUGA:
Holil Aksan Umarzen Minta Gubernur Jabar Perhatikan Kesejahteraan 1.700 Guru Honorer SMA Terbuka
Ketua Korwil KWS, Raden Irvan mengatakan, silaturahmi tersebut merupakan kegiatan rutin. Khususnya jelang peringatan hari jadi Tasikmalaya.
“Alhamdulillah, kami wargi Sukapura bisa bersilaturahmi malam ini. Acara ini menyambut peringatan hari jadi Tasikmalaya ke-391 yang awalnya bernama Sukapura,” jelasnya.
Sukapura merupakan cikal bakal berdirinya Pemkab Tasikmalaya dengan Bupati pertamanya, Raden Wirawangsa atau lebih dikenal dengan nama Tumenggung Wiradadaha.
“Wilujeng Milangkala Tasikmalaya ke-391. Tasikmalaya ngahiji, Sukapura ngadaun ngora, lembur subur rahayat makmur,” tuturnya.
BACA JUGA:
Digaet Partai Golkar, Holil Aksan Umarzen Makin Dikenal Masyarakat
Ketua Dewan Pembina KWS, Holil Aksan Umarzen mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tasikmalaya yang hingga saat ini tidak merubah hari lahir Sukapura.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemkab Tasikmalaya dengan tidak merubah hari lahir Sukapura. Ini sebagai bentuk penghargaan sejarah tentang kesukapuraan,” tegasnya.
Selain itu, keturunan Sukapura harus memberikan kontribusi terhadap kemajuan Kabupaten Tasikmalaya serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan.
“Tasikmalaya ngahiji rasa, Sukapura ngadaun ngora, lembur subur rakyat makmur dina lindungan Allah SWT dan pemimpinnya semoga selaku mengacu kepada sejarah berdirinya Sukapura,” ucapnya.
Dia menyampaikan, Bupati Tasikmalaya harus yang benar-benar menghargai sejarah Kesukapuraan.
Dan tentunya Kumpulan Wargi Sukapura (KWS) bukanlah sebagai tamu dalam setiap peringatan hari jadi, tetapi harus dilibatkan.
“KWS merupakan lembaga resmi yang berdiri pada tahun 1920 sebelum kemerdekaan Indonesia. Dan memiliki legitimasi pendirian yang jelas. Jadi kami seharusnya bukan sebagai tamu undangan,” kata Holil Aksan Umarzen.
Holil berharap, Pemkab Tasikmalaya untuk memberi ruang terhadap keturunan Sukapura dalam turut serta memajukan Tasikmalaya.
“Kami (keturunan Sukapura) diberi ruang oleh Pemda Tasikmalaya. Tujuannya untuk memajukan dan memberikan kontribusi yang nyata. Bukan hanya sebagai tamu dan penonton,” pungkas Bacaleg DPR RI dari Partai Golkar Dapil Jabar XI (Kabupaten Garut/Kota/Kabupaten Tasikmalaya).
(Nanang Yudi/Bambang Fouristian)