BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemempora) berharap Jawa Barat terus memberikan kontribusi positif pada peningkatan prestasi olahraga nasional tingkat pelajar di level Asia Tenggara, Asia, hingga dunia. Hal tersebut disampaikan Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta saat menhadiri pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIII Jabar di gedung Youth Center SPOrT Jabar, Jalan Arcamanik Kota Bandung, Selasa (4/7/2023).
Isnanta mengatakan, Jabar pantas menjadi provinsi juara karena semangat kolaborasi antara pemerintah dengan semua stakeholder terkait. Atlet-atlet pelajar merupakan pintu utama jika Jabar ingin terus mempertahankan juara di berbagai even dan multieven olahraga.
“Jadi, adek-adek ini dijaga pemerintah, dikawal sampai Olimpiade. Bukan hanya di (Popda) Jabar. Beberapa bulan lagi kita akan menggelar Popnas di Palembang. Berarti atlet pelajar yang terbaik akan mengadu kebolehan dengan provinsi lain, kita buktikan bahwa Jabar benar-benar Kahiji,” kata Isnanta.
BACA JUGA: Resmi, Popda XIII Jabar Dibuka Sekda Prov. Jabar
Tidak cukup menjadi nomor satu di Indonesia, Isnanta pun mengingatkan para atlet pelajar untuk terus berprestasi di level internasional. Pada akhir tahun 2023, pihaknya akan mempersiapkan atlet pelajar terbaik di Indonesia untuk membela Merah Putih di ajang multieven olahraga antar pelajar se-Asia yakni Asian School Games di Vietnam.
“Dari jabar harus mewakili paling banyak untuk tampil di Asian School Games nanti. Harus,” dia menegaskan.
Namun, kata Isnanta, mimpi berprestasi jangan sampai di level Asian School Games saja. Tapi para atlet pelajar ini harus memiliki target bisa tampil di ajang Olimpiade sesuai dengan yang diharapkan Presiden Joko Widodo.
“Tidak usah takut masa depan, bonus minimal olimpiade itu Rp7 milyar. SEA Games saja (sudah) Rp500 juta lebih, belum dari Pak Jokowi, nanti dari Pak Ridwan Kamil juga pasti ada, belum bupati atau walikota saat pulang kampung. Tetap berprestasi jangan takut, sekolah pasti lancar. Tidak ada atlet bodoh, tapi kurang belajar saja. Kampus juga dimana-mana sudah dan akan menerima. Apalagi yang kurang dari olahraga. Mari kita lakukan pertandingan dengan sportivitas, disiplin, Indonesia menanti kalian,” kata Isnanta.
(Ageng)