BANJAR,FOKUSJabar.id: Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Banjar, Andi Maulana meminta pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy segera melakukan penanganan terkait keretakan yang berimbas pada 10 bangunan kelas di MAN 1 Banjar.
“Saya minta BBWS segera turun dan melakukan penanganan,” kata Andi, Kamis (15/6/2023).
Andi khawatir jika tidak segera ditangani bangunan tersebut longsor.
BACA JUGA: Taman Ecopark Kota Banjar Terbengkalai
Untuk itu, sebelum terjadi hal – hal yang tidak diinginkan BBWS harus cepat tanggap.
“Harus segera. Terlebih lokasinya di lingkungan pendidikan,” pintanya.
Apalagi kata Andi, kantor BBWS itu berada di Kota Banjar yang mana seharusnya lebih cepat tanggap.
Maka dari itu sangat disayangkan jika penanganan tersebut tidak segera dilakukan.
“Kantor BBWS kan adanya di Banjar, masa penanganan seperti itu tidak cepat. Karena ini sangat urgen sekali dan berdampak pada bangunan sekolah,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, akibat adanya keretakan dan dikhawatirkan mengalami longsor ruang olahraga (RO) di MAN 1 Banjar Lingkungan Parunglesang, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar saat ini tidak lagi digunakan.
BACA JUGA: Hari Donor Darah Sedunia, Antusiasme Pendonor Kota Banjar Tinggi
Tidak digunakannya RO di MAN 1 Banjar itu sejak tahun 2019. “Kami sengaja kosongkan kami khawatir terjadi longsor,” kata Kaur TU MAN 1 Banjar Ogi Lesmana
Tidak digunakannya ruangan RO itu kata Ogi, karena dingding mengalami keretakan dan lantai mengelupas. Hal itu terjadi karena adanya pergeseran tanah akibat tergerus aliran Sungai Cibuntu yang merupakan anak Sungai Citanduy.
“Tanah dipinggir sungai lama kelamaan habis akibat tergerus air sehingga dingding retak dan lantai juga mengelupas,” ungkapnya
Selain RO menurut Ogi, lebih dari 10 ruangan kelas terancam longsor. Hal itu karena jarak sungai dengan ruang kelas sangat dekat. Bahkan tahun 2018 lalu kantin yang berada di belakang ruangan kelas ambruk akibat tanah longsor.
“Yang kami kahawatirkan itu semua ruangan yang ada disepanjang sungai, apalagi ketika aliran sungai deras,” katanya.
(Agus/Anthika Asmara)