BANDUNG,FOKUSJabar.id: Raharjati Nursyamsa memastikan diri sebagai juara dunia panjat tebing nomor speed usai meraih medali emas pada IFSC Climbing World Cup (S) 2023 yang digelar di Lot 6 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Pada babak final yang digelar Minggu (7/5/2023), atlet asal Bandung, Jawa Barat, itu berhasil mengalahkan pemanjat asal China, Wang Xinshang.
Pemanjat yang akrab disapa Ujang itu sebenarnya bukan andalan untuk meraih medali emas pada seri ke-2 kejuaraan dunia panjat tebing dibanding Kiromal Katibin atau Veddriq Leonardo. Pada sesi kualifikasi, dia hanya menempati peringkat 6 dengan catatan 5,18 detik untuk bisa masuk ke putaran final.
Di babak 8 besar, Nursyamsa mampu memperbaiki catatan waktunya menjadi 5,11 detik dan mengalahkan atlet perwakilan Amerika Serikat, Samuel Watson yang mencatatkan waktu 5,43 detik. Raharjati Nursyamsa memastikan satu tempat di babak final usai mencatatkan waktu 5,27 detik mengalahkan perwakilan China, Wu Peng yang tergelincir dan gagal menyelesaikan lomba.
BACA JUGA: Tolak Relokasi, Pedagang Pasar Banjaran Adukan Nasib ke PDIP Jabar
Pada babak final IFSC Climbing World Cup (S) 2023, atlet Jabar peraih medali perak PON XX itu menghadapi wakil China, Wang Xinshang yang mengalahkan wakil Indonesia, Kiromal Katibin di babak semifinal. Persaingan sengit langsung terjadi saat kedua pemanjat melaju mulus. Namun Raharjati Nursyamsa berhasil mencapai tombol timer terlebih dahulu usai melompat di finger bowl terakhir di jalur.
Raharjati Nursyamsa pun memastikan diri meraih medali emas dan menjadi juara dunia usai mencapai titik top 0,03 detik lebih cepat dari Wang. Raharjati Nursyamsa berhasil mencapai titik top dalam waktu 5,11 detik, sedangkan Wang menorehkan catatan waktu 5,14 detik.
“Saya sangat senang dan bersyukur dengan pencapaian ini. Medali emas ini menjadi bukti dari kerja keras saya. Ini menambah motivasi saya untuk terus berada di jajaran pemanjat-pemanjat hebat di Indonesia dan saya akan berusaha untuk terus meraih yang terbaik,” kata Nursyamsa seperti dilansir laman resmi IFSC.
Selain medali emas, Indonesia sebagai tuan rumah berhasil meraih satu medali perak dan satu perunggu pada IFSC Climbing World Cup (S) 2023. Medali perak disumbangkan pemanjat putri asal Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi yang harus mengakui kecepatan atlet Polandia, Aleksandra Miroslav di babak final. Sedangkan medali perunggu disumbangkan pemanjat asal Jateng, Kiromal Katibin.
(Ageng)