JAKARTA,FOKUSJabar.id: Seorang perempuan mengungkapkan telah menjadi korban pelecehan seksual oleh pegawai salah satu bank BUMN atau bank milik negara terbesar di Indonesia.
Dalam unggahan Twitter pribadinya, perempuan ini menyebut dirinya mendapat perlakuan tak senonoh dari pegawai bank BRI yang berada di cabang Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan itu, sehari setelah ia dipindahtugaskan ke kantor cabang tersebut.
Melalui akun Twitter anonim dengan nama @anotherlulabaiy, korban membagikan kronologi pelecehan seksual di bank BRI yang dialaminya. Dia mengaku mendapat tindakan pelecehan itu pada 6 Maret 2023.
“Kejadian terjadi sekitar pukul 16.00 WIB-17.00 WIB setelah jam kerja selesai,” tulis akun itu.
Kejadian itu terjadi pada hari pertama dia bekerja di bank tersebut. Dia menjabat sebagai Bancassurance Financial Advisor (BFA) di bank kantor cabang sebuah kementerian.
BACA JUGA: Dipanggil Lagi, Dito Mahendra Malah Surati KPK
Pada pagi hari, dia berkenalan dengan para karyawan, termasuk dengan pelaku. Pelaku disebut korban mengaku dapat membantunya dalam proses akad di asuransi.
Kemudian, mereka bersama satu orang lainnya pergi ke kantin untuk berbincang-bincang soal nasabah. Dalam perjalanan menuju kembali ke kantor, pelaku menanyakan apakah korban sudah punya pasangan atau belum. Korban pun menjawab sudah. Selanjutnya, korban melanjutkan perkenalannya dengan karyawan lainnya.
Usai perkenalan, korban ke luar ruangan dan duduk di depan ruangan yang berada di arah toilet, musala, dan pantry, sedangkan tempat duduk pelaku ada di dekat lokasi pantaun CCTV.
Sesaat sebelum pulang, korban juga sempat meminta kontak karyawan untuk keperluan pekerjaan, termasuk kontak pelaku.
“Di saat saya meminta nomor HP-nya, pelaku menanyakan hal-hal ringan tentang pekerjaan dan keluarga. Pada saat itu posisi saya berdiri di samping pelaku, pelaku berani memegang paha belakang saya,” kata dia.
“Kemudian saya diajak ke tempat smooking area untuk ngobrol santai masalah pekerjaan, dan saat itu pelaku spontan mencium kening dan tangan saya. Saat itu saya kaget dan tidak dapat berpikir dan bertindak apa-apa,” katanya lagi.
Pelaku mengaku suka kepada korban dan menanyakan status hubungannya. Namun korban merasa risih, terlebih pelaku juga sudah mempunyai istri dan anak.
Pelaku mengaku istri dan anaknya ada di luar kota, sedangkan dia tinggal di tempat kos. Korban juga diminta mengirim pesan jika nanti diajak jalan olehnya. Pelaku pun meminta korban untuk merahasiakan hal ini.
Merasa risih, korban akhirnya pergi dan kembali bekerja. Sejak saat itu, korban hanya bisa diam dengan tindakan pelecehan yang dialaminya dan baru berani menceritakan hal itu kepada pasangannya.
Pasangan korban yang mengetahui cerita itu pun akhirnya menegur pelaku. Namun jawaban pelaku malah menyebut korban terlalu terbawa perasaan atau baper. Pelaku juga menyebut kejadian pelecehan itu sebagai candaan semata.
Akhirnya korban bercerita ke pihak kantor atas apa yang dialaminya. Korban bahkan enggan masuk kerja akibat kejadian tersebut. Pimpinan bank tempatnya bekerja pun sempat mendudukkan korban bersama pelaku, bahkan pasangannya pun ikut hadir. Saat itu, korban mengaku menangis dan gemetar.
Kemudian, dari rekaman video yang diunggah, dalam pertemuan itu, pasangannya bercerita tentang kronologi kejadian hingga alasan mengapa pelaku melakukan tindakan tersebut.
“Senin, 5 April 2023 pasangan saya mem-follow up langsung ke pusat dengan memintanya di bank cabang, ternyata pusat belum mengetahui info tersebut,” kata dia.
Atas kejadian ini, korban pun mengundurkan diri dari kantor tersebut. Ia pun mengunggah kasus tersebut ke media sosial hingga melapor ke polisi. Sebab, laporan yang disampaikannya pun disebut tidak diteruskan.
“Saya hanya ingin pelaku dapat ganjarannya, pelaku yang bukan sekali melakukan ini dapat hukumannya. Untuk apa dipertahankan pelaku pelecehan seksual dalam dunia kerja dan dipekerjakan bahkan dilindungi?” katanya.
Sementara itu, terkait kejadian ini, pihak PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendalaman dan pembuktian atas laporan pelecehan seksual yang dilakukan pegawai BRI KCP Kementan Ragunan. Dalam proses pendalaman, BRI melibatkan ahli.
“Saat ini tengah dilakukan pendalaman serta pembuktian dengan melibatkan para ahli,” tutur Pemimpin Cabang BRI Jakarta Pasar Minggu, Wahib Gunadi dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Kamis.
BRI juga menonaktifkan pegawai yang diduga melakukan pelecehan seksual.
Penonaktifkan dilakukan untuk proses investigasi atas laporan pelecehan seksuai yang dialami seorang perempuan yang mengaku pernah bekerja di Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan.
“Terkait dengan dugaan pelecehan tersebut dan berdasarkan keterangan korban, BRI secara tegas telah me-non aktifkan pekerja terduga pelaku pada Rabu, 5 April 2023 untuk proses investigasi,” kata dia.
(Agung)