JAKARTA,FOKUSJabar.id: Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, merespon kabar yang Anies Baswedan punya utang hingga Rp50 miliar kepada dirinya.
Anies dikabarkan meminjam uang kepada Sandiaga pada putaran pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Ketika dikonfirmasi terkait kabar utang tersebut, Sandiaga mengatakan dirinya belum bisa membuat pernyataan.
Dia justru mengaku akan mendalami lebih lanjut soal informasi yang beredar itu.
“Saya baca dulu, belum bisa kasih statement,” kata Sandiaga kepada awak media di sela-sela acara hari ulang tahun (HUT) ke-15 partainya di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).
BACA JUGA: Fadli Zon Klaim Punya Catatan Perjanjian Prabowo-Anies saat Pilkada 2017
Sebelumnya, Sandiaga juga sempat mengatakan ada perjanjian politik antara dirinya, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, saat hendak maju sebagai cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta 2017.
Anies-Sandiaga merupakan pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Tentunya perjanjiannya ditandatangani 3 pihak, saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies,” ujar Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Sandiaga menjelaskan, perjanjian itu ditulis tangan oleh Fadli Zon. Menurutnya, surat pernjanjian itu sekarang dipegang oleh Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
“Jadi, nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan, karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies,” ucap dia.
“Itu terkait Pilgub 2017, malam itu kita tanda tangan sebelum kita mendaftar ke KPU, 2016 bulan September,” sambungnya.
Adapun kabar mengenai utang Anies kepada Sandiaga diungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa. Dia membeberkan soal adanya utang-piutang Anies kepada Sandiaga. Hal ini disampaikan Erwin Aksa saat menjadi bintang tamu di siniar Akbar Faizal Uncensored.
Awalnya, dia membahas soal perjanjian politik antara Sandiaga Uno, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Erwin mengungkapkan perjanjian tersebut ada di kuasa hukum Sandiaga Uno kala itu, Rikrik Rizkiyana. Selain perjanjian politik, ada juga perjanjian utang-piutang antara Anies dan Sandi.
“Waktu itu (Pilkada DKI 2017) logistik susah, yang punya logistik kan Sandi. Sandi punya banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya,” kata Erwin Aksa dalam siniar Akbar Faizal yang tayang Sabtu (4/2/2023).
“Jadi ada perjanjian satu lagi, yang saya kira ada di Pak Rikrik itu,” sambung dia.
Saat ditanya Akbar Faisal mengenai nominalnya, Erwin Aksa memperkirakan Sandi memberi pinjaman Rp50 miliar kepada Anies.
“Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies karena waktu itu kan putaran pertama kan ya namanya juga lagi tertatih-tatih waktu itu. Jadi kira-kira begitu, itu yang saya lihat, ada di Pak Rikrik itu. Nilainya apa ya, Rp50 miliar barangkali,” ucap Erwin.
(Agung)