JAKARTA,FOKUSjabar.id: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi usulan Kementerian Agama (Kemenag) mengenai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang mencapai Rp69,1 juta.
Jokowi mengatakan hal itu masih dalam bentuk usulan.
“Biaya haji masih dalam proses kajian, itu belum final. Belum final sudah ramai,” kata Jokowi saat meninjau proyek Sodetan Ciliwung, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Melansir IDN, Jokowi menegaskan biaya haji tahun 2023 di Indonesia masih dalam proses kalkulasi antara Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI.
BACA JUGA: PBB: Tuntutan Jaksa di Kasus Pembunuhan Brigadir J Tidak Adil
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan kepada Komisi VIII DPR RI rata-rata Bipih tahun 1444 H/2023 M sebesar Rp69.193.733,60.
Dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Yaqut menjelaskan, Rp69,1 juta itu merupakan 70 persen dari usulan rata-rata BPIH yang mencapai Rp98.893.909,11.
Untuk diketahui, Bipih merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh jemaah. Sementara BPIH, biaya keseluruhan penyelenggaraan haji pada tahun tersebut.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan kepada Komisi VIII DPR RI rata-rata Bipih tahun 1444 H/2023 M sebesar Rp69.193.733,60.
Dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Yaqut menjelaskan, Rp69,1 juta itu merupakan 70 persen dari usulan rata-rata BPIH yang mencapai Rp98.893.909,11.
Untuk diketahui, Bipih merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh jemaah. Sementara BPIH, biaya keseluruhan penyelenggaraan haji pada tahun tersebut.
Yaqut mengatakan, ada sejumlah komponen yang dibebankan kepada jemaah dalam pembiayaan Bipih. Berikut komponennya:
- Biaya penerbangan dari embarkasi ke Arab Saudi (PP) sebesar Rp33.979.784,00;
- Akomodasi Makkah Rp18.768.000,00;
- Akomodasi Madinah Rp5.601.840,00;
- Living Cost Rp4.080.000,00;
- Visa Rp1.224.000,00;
- Paket Layanan Masyair Rp5.540.109,60
(Agung)