JAKARTA,FOKUSJabar.id: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi, Senin (23/1/2023) pagi.
Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatra terjadi pada pukul 00.41 WIB, dengan kondisi awal abu letusan tidak teramati hingga terakhir teramati pukul 07.01 WIB.
Laman twitter PVMBG, Senin (23/1/2023), kondisi terbaru tinggi kolom letusan teramati kurang lebih mencapai 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
BACA JUGA: Jelang Satu Abad, PBNU Minta Seluruh Pengurus Istigasah 9 Hari
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi 27.5 detik.
Sebelumnya pada pukul 05.48 WIB, tinggi kolom letusan teramati masih kurang lebih 600 meter di atas puncak.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 20 milimeter dan durasi 100 detik.
Pada Senin subuh abu belum teramati. “Terjadi Erupsi G. Anak Krakatau pada hari Senin, 23 Januari 2023, pukul 04:42 WIB. Abu letusan tidak teramati. Saat ini, erupsi masih berlangsung,” tulis akun PVMBG.
Dengan adanya kondisi ini, masyarakat atau pengunjung seperti wisatawan bahkan pendaki diminta tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
(Agung)