INDIA,FOKUSJabar.id: Seorang pria berusia 22 tahun di negara bagian Kerala, India, tewas akibat terinfeksi cacar monyet, Senin (1/8/2022) waktu setempat. Ini merupakan kasus kematian pertama di negara itu.
Pemerintah india pun mengkonfirmasi Kasus kematian ini. Pria tersebut meninggal pada 30 Juli.
Konfimasi itu berdasarkan sampel yang dikirim ke National Institute of Virology di kota Pune, menunujukkan pasien memiliki virus cacar monyet. Tes menunjukkan pria itu memiliki varian dari Afrika Barat dan akan dilakukan lebih banyak tes genetik.
Menteri Kesehatan Kerala, Veena George mengatakan, setelah adanya dugaan kematian akibat cacar monyet pihaknya telah membentuk komite tingkat tinggi untuk memeriksa laporan medis pasien itu.
BACA JUGA: Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri Tewas dalam Serangan Drone AS
George menyebut, bahwa pasien itu mengalami demam dan pembengkakan kelenjar getah bening saat dirawat di rumah sakit swasta pada 27 Juli, tapi di tubuhnya tidak ada ruam dan para dokter tidak melihat adanya alasan bahwa pasien itu tertular cacar monyet.
Pria itu terdekteksi positif cacar monyet di Uni Emirat Arab (UEA) pada pada 19 Juli, beberapa hari sebelum dia terbang ke Kerala, tapi keluarganya baru memberitahu pejabat kesehatan pada 30 Juli.
Pemberitahuan yang telat itu membuat penanganan kepada pria itu menjadi tidak bisa maksimal, kondisinya, bagaimanapun, dengan cepat memburuk dan membutuhkan bantuan ventilator sebelum dia meninggal.
Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui kenapa pria itu menunda untuk memperoleh bantuan medis dan penyebab utama kematian tersebut.
RTE memberitakan, saat ini 20 orang kontak dekat pasien tersebut telah diidentifikasi berisiko tinggi dan sedang diisolasi agar bisa diawasi perkembangannya.
Mereka yang dalam pengawasan medis, termasuk anggota keluarga, teman-teman yang bermain sepak bola dengan pria itu, dan petugas kesehatan.
George juga memberitahu bahwa 165 penumpang lainnya yang terbang bersama pria itu dari UEA sudah dihubungi, tapi tidak perlu khawatir karena penumpang lainnya tidak ada yang melakukan kontak dekat dengan pasien.
George meminta agar orang memberitahu jika ada dugaan kasus dan tidak perlu panik.
“Penyakit ini bukan salah siapa-siapa. Mereka yang memiliki gejala harus memberi tahu departemen kesehatan agar penyebarannya dapat dikendalikan,” katanya, seperti dilansir IDN.
India telah melaporkan setidaknya empat kasus penyakit itu, yang pertama pada 15 Juli, pada pria lain yang juga kembali ke Kerala dari penerbagan UEA.
(Agung)