BANDUNG,FOKUSJabar.id: Manchester United terus melakukan perburuan pemain pada bursa transfer musim panas 2022 yang akan berakhir bulan Agustus mendatang. Beberapa pemain berhasil didatangkan ke Old Trafford untuk melengkapi skuad Erik ten Hag, meski beberapa lainnya masih dalam tahapan negosiasi alot.
Aroma Belanda menghiasi rekrutan baru Erik Ten Hag yang notabene lebih banyak menghabiskan karir pemain maupun kepelatihannya di Negeri Kincir Angin tersebut. Erik memulai karirnya sebagai pelatih pada tahun 2012-2013 di klub Go Ahead Eagles, klub yang berlaga Eerste Divisie atau kompetisi sepak bola divisi kedua tertinggi di Belanda.
Usai melancong ke Jerman untuk menangani FC Bayern Muenchen II berlaga di Divisi 3 pada 2013-2015, Erik kembali ke Belanda dan mulai menangani klub Eredivisie, FC Utrecht selama dua tahun 2015-2017. Pada 21 Desember 2017, Erik didapuk sebagai pelatih Ajax hingga 16 Januari 2022 sebelum akhirnya berlabuh di Old Trafford pada Juli 2022.
Pemain buruan Erik Ten Hag yang sudah berhasil mendarat di Old Traffor diantaranya Tyrell Malacia, Christian Eriksen dan Lisandro Martinez. Ketiga pemain tersebut resmi menjadi bagian dari penggawa Setan Merah untuk musim kompetisi 2022-2023.
Tak hanya itu, sentuhan Belanda menghiasi ketiga pemain tersebut. Tyrell dan Martinez merupakan dua pemain yang diboyong dari klub Eredivisie.
Tyrell Malacia yang menjadi rekrutan pertama Red Devils ini diboyong dari Feyenoord dan berposisi sebagai bek kiri. Tyrell diboyong ke Old Trafford dengan mahar 15 juta Euro atau sekitar Rp229,3 milyar (kurs Rp15.291).
Pemain berusia 22 tahun yang lahir di Kota Rotterdam, Belanda, diakui memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan sebagai pemain bertahan meski dengan postur tubuh yang tak terlalu tinggi 169 cm. Tyrell merupakan pemain andalan di klub lamanya pun demikian di tim nasional Belanda.
Pemain kidal tersebut memiliki kecepatan yang menjadi andalannya sebagai wing back. Dia pun mempunyai kelebihan dalam pergantian posisi bermain serta cukup baik dalam menyerang maupun bertahan.
Rekrutan kedua yakni Cristian Eriksen pun tak lepas dari aroma Eredivisie. Gelandang serang Denmark ini memulai karir pesepakbola seniornya di klub Ajax Amsterdam pada 2010–2013 dan menyumbangkan tiga trophy Eredivisie titles serta satu Piala KNVB.
Eriksen mendarat di Old Trafford untuk melengkapi skuad Manchester United dengan status bebas transfer setelah tak memperpanjang kontraknya dengan Brentford. Kehadirannya diharapkan bisa menambal kekurangan pasukan Erik Ten Hag di lini sentral usai kehilangan Nemanja Matic yang hengkang ke AS Roma, Paul Pogba, Jesse Lingard, dan Juan Mata.
Tak tanggung-tanggung, Setan Merah mengikat gelandang berusia 30 tahun itu selama tiga tahun. Kontraknya bersama Manchester United pun berakhir pada musim panas 2025.
Bagi Eriksen, sebuah keistimewaan masih bisa berkarir di klub besar seperti Manchester United. Pasalnya, banyak keraguan yang menerpanya usai mengalami serangan jantung pada perhelatan Euro 2020.
“Manchester United adalah klub spesial, dan saya tidak sabar untuk memulai di sini. Sebuah keistimewaan bagi saya bermain di Old Trafford, berkali-kali melakukannya namun dengan seragam merah United rasanya akan luar biasa,” kata Eriksen seperti dilansir goal.com dari situs resmi klub.
Eriksen pun mengaku telah mengetahui sepak terjak Erik Ten Hag sebagai pelatih. Meski sudah tidak muda lagi, namun Eriksen masih memiliki keinginan yang belum tercapai sebagai seorang pemain profesional dan merasa yakin bisa diwujudkan di Old Trafford bersama Erik Ten Hag.
“Saya telah melihat pekerjaan Erik (ten Hag) di Ajax dan mengatahui setiap level dari detail dan persiapan yang dilakukannya bersama staf. Ia adalah pelatih yang fantastis. Setelah berbicara dengannya dan belajar lebih banyak tentang visi dan caranya menginginkan tim bermain, saya merasa lebih antusias menatap masa depan. Saya masih memiliki ambisi besar, ada sejumlah besar yang saya tahu dapat saya capai, dan ini adalah tempat yang sempurna untuk melanjutkan perjalanan saya,” Eriksen menuturkan.
Dalam filosofi sepakbola Erik Ten Hag, Eriksen diharapkan bisa melengkapi kedalaman lini tengah skuad Manchester United. Gelandang kreatif sebagai No. 10 dalam skema permainan Manchester United sudah ada dalam diri Bruno Fernandes dan Eriksen bisa melengkapinya dengan bermain lebih ke belakang bersama gelandang bertahan seperti Fred dan Scott McTominay.
Sang manager Erik Ten Hag pun sangat puas bisa mendatangkan gelandang Denmark ini. Mendatangkan pemain yang sudah berpengalaman di beberapa liga sepakbola Eropa, menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi Manchester United.
“Christian pemain berpengalaman dan telah bermain di Italia, Belanda, dan lama di Inggris. Jadi dia tahu Liga Primer. Mendapatkan dia adalah sebuah keuntungan mutlak,” kata Erik.
“Dia adalah pesepakbola yang luar biasa dan saya pikir para fans akan senang menontonnya karena dia kreatif dan dia punya visi. Striker kami juga akan senang karena dialah yang bisa melibatkan mereka dalam permainan,” Erik menambahkan.
Sementara rekrutan ketiga pasukan Setan Merah yakni Lisandro Martinez. Pemain kelahiran Argentina 24 tahun silam ini merupakan salah satu pemain kesayangan Erik Ten Hag saat masih menangani Ajax Amsterdam.
Manchester United dikabarkan harus mengeluarkan kocek sekira 55 juta Euro atau Rp841 milyar (kurs Rp15.291) untuk mendapatkan tanda tangan pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini. Meski memiliki postur yang tidak terlalu ideal sebagai seorang pemain bertahan dengan tinggi 175 cm, namun potensi dan kapabilitas pemain kelahiran Gualeguay, Argentina, ini sudah tak diragukan lagi.
Direkrut Ajax dari Defensa y Justicia pada 2019, dia menjadi sosok sentral di lini pertahanan klub asal Kota Amsterdam. Bahkan di musim terakhir bersama Ajax, 2021/2022, Mertinez membuktikan kepiawaiannya menjaga pertahanan dengan meraih gelar pemain terbaik klub edisi 2021/22 dan mengantarkan Ajax sebagai kampiun Eredivisie.
Tiga musim berkostum Ajax, Martinez mampu mencacatkan penampilan impresif. Dari total 120 penampilan di semua ajang, dia mencetak enam gol.
Sebagai seorang pemain bertahan, Martinez mendapat julukan ‘The Butcher Amsterdam’ alias ‘Si Tukang Jagal Amsterdam’. Julukan ini merujuk pada sosoknya yang tangguh bak karang di lini belakang tim sekaligus doyan melakukan tekel terhadap lawan.
Martinez rata-rata melakukan 1,9 tekel dan 1,8 intersep per 90 menit sepanjang musim lalu. Bek Argentina ini pun membuat 2,8 sapuan bola dan 0,5 blok per laga. Catatan yang dinilai sudah lebih dari layak untuk bertarung dengan para penyerang Liga Primer Inggris.
“Itu karena gaya bermain saya. Cara saya berduel. Saya tidak pernah membiarkan bola berlari dan jika saya harus menyeberangi mayat, saya akan melakukannya! Saya ingin menjadi yang terbaik di posisi saya,” Martinez menegaskan.
Martinez yang dikenal dengan gaya keras tapi lugas saat meladeni penyerang-penyerang lawan, juga memiliki versatilitas sebagai pemain. Dia pun bisa bermain di banyak posisi, mulai dari bek sentral, bek sayap hingga gelandang.
“Saya mendapati Lisandro Martinez adalah pemain yang luar biasa, dan itulah kenapa saya berbincang banyak dengannya,” kata Erik Ten Hag.
Terlepas dari tiga pemain ‘beraroma’ Belanda yang sudah berhasil didatangkan Manchester United, Erik Ten Hag masih mengincar pemain asal Negeri Kincir Angin lainnya. Salah satunya yakni gelandang Barcelona, Frenkie de Jong.
BACA JUGA: Demokrat Jabar Peduli Korban Banjir Garut
Proses transfer gelandang timnas Belanda ini pun berjalan alot. Meski kedua tim sudah sepakat dengan nilai transfer sekira 72 juta poundsterling atau Rp1,2 trilyun (kurs Rp17.966), namun De Jong belum berniat meninggalkan Camp Nou.
Manchester United masih belum berhasil meyakinkan gelandang kelahiran Gorinchem, Belanda, 12 Mei 1997 itu untuk meninggalkan Blaugrana. Sementara Barcelona sudah mendapatkan tanda tangan Raphinha, Franck Kessie, dan Robert Lewandowski sehingga penjualan De Jong menjadi alternatif mendapatkan suntikan dana segar.
Namun Erik Ten Hag ogah menyerah dalam perburuan mantan anak asuhnya di Ajax Amsterdam itu yang dikabarkan terlibat dalam perselisihan dengan Barcelona mengenai gaji yang ditangguhkan sekitar 17 juta poundsterling dan menjadi alasan Frenkie de Jong ogah pindah. Petinggi klub Setan merah pun memahami strategi De Jong bertahan di Nou Camp, sehingga Chief Executive Richard Arnold dan Direktur Sepak Bola John Murtagh terlihat bertemu dengan ofisial Barcelona di Spanyol pada pekan lalu.
Kegigihan Setan Merah mendapatkan tanda tangan De Jong pun sedikit terbuka. Menurut sumber yang dekat dengan pemain mengatakan bahwa secara pribadi dia terus berdialog dengan Ten Hag dan bersedia bergabung dengan mantan bosnya di Ajax di Old Trafford.
Meski demikian, Erik Ten Hag tetap mengantisipasi hal terburuk jika gagal mendatangkan Frenkie de Jong ke Old Trafford. Salah satunya dengan membentuk De Jong yang baru di skuad Setan Merah saat ini.
“Kami mencari pemain yang bisa mengisi posisi gelandang jangkar, tapi harus yang tepat. Tak banyak (pemain) di posisi itu yang mampu memenuhi level yang kami minta. Ketika kami tak bisa menemukan sosok ini, kami harus berurusan dengan pemain di skuad kami dan akan mengembangkan salah satu untuk mengisi posisi tersebut,” kata Erik.
(Ageng)