KARAWANG,FOKUSJabar.id: Penyelenggaraan Kejuaraan Judo antar Klub ‘Piala Gubernur Jabar 2022‘ yang selesai digelar Minggu (17/7/2022) di GOR Panatayudha, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, mendapat apresiasi positif. Satu diantaranya disampaikan mantan atlet judo nasional, Krisna Bayu.
Ditemui di sela-sela pelaksanaan pertandingan, mantan judoka di kelas menengah ini mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan kejuaraan yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dispora Provinsi Jabar bekerjasama dengan Pengprov PJSI Jabar. Kejuaraan yang digelar menjadi wadah yang baik untuk memfasilitasi, menumbuhkan, dan mengembangkan atlet-atlet muda asal klub.
“Kejuaraan ini diikuti lebih dari 200 atlet dari 34 klub, ini sangat luar biasa. Saya sebagai praktisi, sangat mengapresiasi gelaran kejuaraan Piala Gubernur Jabar ini,” kata Bayu, Minggu (17/7/2022).
Judoka yang menjadi wakil Indonesia di tiga edisi Olimpiade (Atlanta 1996, Sidney 2000, Athena 2004) itu berharap, kejuaraan judo Piala Gubernur Jabar terus mendapat dukungan penuh pemerintah daerah maupun dari PB PJSI dibawah pimpinan Maruli Simanjuntak. Dengan demikian, bakat serta potensi atlet-atlet muda ini bisa terpantau dan tersalurkan dalam ajang kejuaraan ini karena mungkin saja mereka tidak terwadahi dalam komposisi elite atlet di daerahnya.
“Atlet maupun klub terlihat sangat antusias dan semangatnya sangat luar biasa. Ini menunjukkan jika mereka benar-benar membutuhkan semuah kejuaraan yang kompetitif. Sebagai praktisi, saya melihat kejuaraan ini layak dipertahankan sebagai agenda rutin setahun sekali atau dua kali sehingga generasi atlet muda seperti ini terus ada dan semangatnya pun terus terjaga,” kata peraih medali emas kelas 100 kg putra SEA Games 2001 dan medali perunggu kelas 90 kg Kejuaraan Asia 2004 ini.
BACA JUGA: JAD Tiang Bendera Juara Umum Kejuaraan Judo Piala Gubernur Jabar 2022
Terlepas dari pelaksanaan kejuaraan, Bayu meminta para pelatih untuk terus meningkatkan wawasan pengetahuannya dalam meningkatkan kemampuan para atlet. Salah satunya dengan memberikan beragam teknik bantingan kepada anak didiknya.
“Dari sisi teknik, masih monoton karena sebagian besar hanya menggunakan satu teknik bantingan dan yang dibutuhkan saat ini adalah serangan yang bervariasi. Awali serangan dengan beberapa teknik bantingan yang bervariasi sebelum menggunakan teknik bantingan utama atau unggulannya,” Bayu menerangkan.
“Atlet itu tinggal dibentuk, tapi pelatihnya harus selalu menambah wawasan. Di kejuaraan seperti inilah yang bisa menjadi sarana tepat untuk mengoreksi atlet sejak dini,” dia menegaskan.
(Ageng)