MALAYSIA,FOKUSJabar.id: Lebih dari 200 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di detensi imigrasi di Sabah, Malaysia, akan segara dipulangkan ke Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau telah melakukan pertemuan dengan Pengarah Imigresen Wilayah Sabah dan Jabatan Kesihatan Negeri Sabah (JKNS) Malaysia, serta pertemuan virtual dengan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB).
Pertemuan ini didasari laporan KBMB terkait kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di detensi imigrasi Malaysia, tepatnya di Sabah dan Tawau.
Dalam kaporan KBMB, diungkapkan bahwa ada WNI yang meninggal dan kondisi detensi imigrasi yang tak layak huni.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan, lebih dari 200 WNI segera dipulangkan ke Indonesia dari Malaysia.
“Informasi terakhir yang kami terima dari Konsulat RI di Tawau, akan ada proses pemulangan lebih dari 200 WNI kita yang ada di detensi imigrasi di Sabah dari Tawau ke Nunukan. Bulan ini sudah bisa kita lakukan,” kata Judha, dalam konferensi pers daring, Jumat (15/7/2022).
Judha menyebut, Indonesia mencatat memang banyak detensi imigrasi di Malaysia yang terlalu penuh.
BACA JUGA: Kabur, Presiden Sri Lanka Ajukan Pengunduran Diri dari Singapura
“Maka percepatan pemulangan menjadi salah satu solusi,” kata dia, seperti dilansir IDN.
Sementara itu, menurut laporan yang diterima, dilaporkan ada 18 WNI yang meninggal dunia di detensi imigrasi Sabah selama 2021. Lalu dari Januari hingga Juni 2022, ada tujuh WNI yang meninggal.
“Kami telah mendapatkan data-data detail soal itu dan saat ini sedang kami pelajari. Termasuk kami meminta pengacara kami yang ada di Tawau untuk mempelajari kasus-kasus tersebut dari sisi legal,” katanya.
Selain meminta pemulangan dipercepat, disampaikan pula agar kondisi detensi diperbaiki dari segi akses kesehatan dan fasilitas sanitasinya.
Di sisi lain, KJRI Kota Kinabalu dan KRI di Sabah juga akan meningkatkan intensitas kunjungan pemantauan, bantuan logistik pakaian, makanan, obat-obatan, alat-alat kesehatan, dan tes PCR dalam proses pemulangan.
Dalam waktu dekat Duta Besar RI di Malaysia, Hermono akan mengunjungi Sabah dan melakukan pertemuan untuk segera mematangkan langkah-langkah di atas.
(Agung)