Kamis 12 Desember 2024

Ketua Komisi I DPRD Jabar, Pancasila Adalah Ideologi Besar

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ideologi Pancasila yang dipakai Indonesia bisa menjadi jalan untuk mencapai kebutuhan material dan spiritual, terlebih secara spirit ideologi akan memotivasi suatu bangsa menjadi negara adidaya.

Demikian disampaikan Ketua Komisi I DPRD Jabar Bedi Budiman saat menghadiri Awarding Bangkit Fest 2022 dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di Tea House, Dago, Kota Bandung, Kamis (2/6/2022).

Menurut dia, tidak ada negara besar tanpa adaptasi ideologi yang menjadi petunjuk arah. Pihaknya mengingatkan bahwa Pancasila adalah ideologi besar.

BACA JUGA: Wagub Jabar Sebut MTQ ke-37 Jabar Implementasi Pancasila Sila Pertama

Dalam pidato Bung Karno berjudul ‘To Build the World A New (Membangun Dunia Kembali)’ secara lantang mengenalkan konsep Pancasila di depan para petinggi bangsa-bangsa dunia. Dan hasilnya, pidato pada Sidang Umum PBB 30 September 1960 itu mampu menggemparkan dunia.

“Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai ideologi alternatif dari tekanan dua negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet yang sedang perang Ideologi antara liberalisme-kapitalisme versus sosialisme-komunisme,” kata Bedi.

Bung Karno tegas menyatakan bahwa tidak akan mengikuti kedua faham itu karena sudah memiliki Pancasila sebagai nilai-nilai yang membentuk peradaban bangsa Indonesia ribuan tahun lalu.

Meski bukan pencipta, tetapi sang proklamator menggali Pancasila langsung dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Nilai itu terus dilestarikan dari masa ke masa.

“Jika kelima sila Pancasila itu diperas maka akan menghasilkan intisarinya yaitu gotong royong,” kata dia.

Maraknya politik identitas dimana perbedaan suku, agama, ras dan golongan (SARA) menjadi hantu baru pasca-perang dunia. Hal itu justru menjadi berkah, dimana Pancasila menjadi relevan dan bangsa Indonesia selamat dari tekanan politik indentitas.

“Banyak negara yang tidak berhasil melalui cobaan itu seperti pergolakan di Timur Tengah atau di Eropa yang kemudian menjadi antimigran phobia terhadap agama tertentu. Maka sudah tidak ada keraguan bagi Pancasila,” kata Bedi.

Bedi pun optimistis tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara adidaya di bidang ekonomi. Mengingat, Indonesia memiliki SDA yang luar biasa, penduduk yang besar dan kreatif serta strategis maka kita harus siap.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Pastikan Situs Bung Karno Terawat

“Jadi generasi muda harus bersiap untuk mengambil estafet kesinambungan tentang makna kebhinekaan dan toleransi karena perbedaan ini masih ada,” kata dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img