Kamis 12 Desember 2024

Jajal Atlet Tenis Meja, Ini Pendapat UAH Soal Olahraga Jabar

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ustadz Adi Hidayat yang lebih dikenal dengan sebutan UAH menjajal kemampuan atlet tenis meja Jawa Barat bersama Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin. Laga eksebisi tersebut digelar di sarana olahraga tenis meja KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (23/6/2022).

Pada laga pertama, UAH berpasangan dengan Ahmad Saefudin menghadapi pasangan atlet muda tenis meja Jabar, Andre K. Gunaya dan Abdul Manan. Pada laga tersebut, pasangan UAH dan Ahmad Saefudin harus mengakui keunggulan Andre dan Manan pada game pertama dengan skor 3-2. Namun di game kedua, pasangan Andre dan Manan harus mengakui keunggulan UAH dan Ahmad Saefudin usai kalah 1-2.

Belum puas berlaga di nomor double, UAH pun menjajal kemampuan Andre K. Gunaya di laga single. Pertandingan antara ulama dengan atlet tenis meja yang terkenal dengan sebutan ‘Bocah Ajaib dari Garut’ ini pun berlangsung menarik. Namun, skor akhir menunjukkan Andre masih cukup kuat bagi pendiri pusat kajian Islam, Quantum Akhyar Institute ini dan menyerah dengan skor 2-3.

“Pertandingan eksebisi tadi sangat luar biasa. Atlet tenis meja Jabar ini memiliki kekuatan dan kecermatan yang luar biasa tinggi. Semoga kemampuannya bisa terus ditingkatkan sehingga bisa menjadi atlet dunia,” kata Ustadz Adi Hidayat.

BACA JUGA: PDIP Ogah Koalisi Bareng, PKS: Jangan Berlebihan!

fokusjabar.id UAH tenis meja KONI Jabar
Ustadz Adi Hidayat (UAH) berpasangan dengan Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menghadapi atlet tenis meja Jabar, Andre K. Gunaya dan Abdul Manan. (FOTO: Ageng)

Secara khusus, ulama muda kelahiran Pandeglang, Banten, ini mengaku kagum dengan pembinaan olahraga yang dilakukan KONI Jabar. Tidak hanya di cabang olahraga tenis meja, tapi juga di berbagai cabang olahraga lain.

“Kagum dengan olahraga Jabar dan saya ucapkan selamat atas prestasi juara umum PON dua kali. Prestasi ini harus dipertahankan dan terus ditingkatkan di masa yang akan datang,” dia menambahkan.

Untuk itu, lanjut dia, diperlukan peningkatan kualitas pembinaan di setiap cabang olahraga. Termasuk perhatian bagi para atlet-atlet potensial dari KONI Jabar, pemerintah, maupun pihak terkait lainnya.

“Saat ini, mencetak dan melahirkan atlet berprestasi itu tidak hanya untuk level regional atau nasional saja. Harus skala global, karena saat ini dunia kita sudah sangat terbuka,” UAH berpesan.

Ustadz yang dikenal sebagai ahli ilmu Al Qur’an ini pun mewanti-wanti setiap pengurus cabang olahraga untuk menyamakan visi dan persepsi terlebih dahulu dalam melakukan pembinaan atlet. Intinya, semua pihak yang ingin berkontribusi dalam pembinaan cabang olahraga harus memiliki visi dan persepsi yang sama yakni membawa nama harum bangsa Indonesia di kancah global atau dunia.

“Seperti polemik di kepengurusan tenis meja (PTMSI), saya berharap semua pihak punya visi yang sama dan berpikir jernih untuk membawa harum bangsa. Kalau tidak, sikap egois dan ingin menang sendiri akan jadi kontraproduktif. Sayang kalau kualitas atlet yang bagus ini tidak berkembang akibat polemik di organisasi,” UAH menuturkan.

Selain berolahraga tenis meja, UAH sendiri diketahui kerap melakukan aktivitas olahraga lain. Hal ini terlihat di unggahan di media sosialnya maupun di channel youtube Adi Hidayat Official.

“Saya suka semua olahraga karena itu disunahkan dalam Islam. Olahraga itu tidak bisa dipisahkan dengan karakter kuat sehingga bisa melahirkan generasi yang pantang menyerah, kuat, jujur, hingga sportivitas. Jadi saya berolahraga itu mempraktekkan nilai-nilai agama sekaligus cinta agama. Ustadz aja berolahraga masa masyarakat lain tidak ikut olahraga,” Ustadz Adi Hidayat menegaskan.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img