BELGIA,FOKUSJabar.id: Sebanyak 80.000 orang mengikuti aksi demonstrasi di Ibu Kota Belgia yang juga Ibu Kota Uni Eropa (UE), Brussels, pada Selasa (21/6/2022) waktu setempat.
Aksi demo itu dilakukan oleh para pekerja Belgia yang memprotes kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Pihak penyelenggara menuntut agar pemerintah mau menaikan upah serta mengalokasikan lebih banyak dana untuk pendidikan dan kesehatan.
“Hidup terlalu mahal, kami menginginkan upah yang lebih tinggi,” tulis sebuah layar besar di sekitar Stasiun Brussels, sebagaimana dikutip Anadolu Agency.
Biaya hidup di Belgia sendiri dilaporkan mengalami kenaikan. Pada Mei lalu, Inflasi dalam negeri mencapai level tertinggi sejak 1982 sebesar 8,97%.
BACA JUGA: Vladimir Putin Disebut Mandi Darah Rusa Demi Cegah Penuaan
Faktanya, sistem pengupahan di Ibu kota Uni Eropa itu mengatur bahwa dapat terjadi kenaikan gaji sebesar tingkat kenaikan inflasi. Namun, pengusaha tidak nyaman dengan pengindeksan upah otomatis dan ingin aturan itu dibatalkan.
Sementara itu, beberapa demonstran juga mulai menyerang aliansi pertahanan NATO dalam demonstrasi itu.
Melansir CNBC, Mereka menyebut keikutsertaan NATO di Ukraina dan Belgia sebagai anggota aliansi itu telah membuat terlalu banyak dana keluar untuk perang.
Belgia sendiri juga tergabung dalam blok negara-negara Barat yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, yang notabenenya merupakan pemasok bahan energi terbesar di wilayah Benua Biru.
“Berhentilah menghabiskan uang untuk perang” dan “Hentikan #NATO!” teriak para demonstran seperti terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @KBoz3.
(Agung)