BANDUNG,FOKUSJabar.id: Usai meraih gelar juara umum pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) dua kali berturut-turut (back to back) pada 2016 dan 2021, Jawa Barat meraih juara umum PON pada tahun 2024 di Sumut dan Aceh. Target tersebut dinilai masih realistis dan Jabar punya peluang bertekad memecahkan rekor dengan meraih hattrick juara umum PON.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua II KONI Jabar, Yunyun Yudiana. Dia mengatakan, Jabar sudah memiliki modal dasar utama untuk kembali menjadi kampiun pada perhelatan multieven olahraga empat tahunan di Indonesia.
“Pada 2020 sebelum PON XX digelar, banyak atlet-atlet Jabar yang ditawari dan diiming-imingi oleh provinsi lain dengan nominal yang hebat. Namun para atlet ini memiliki idealisme yang kuat untuk membela Jabar,” Yunyun menerangkan saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Rabu (22/6/2022).
Idealisme yang dimiliki atlet, lanjut dia, salah satunya karena pengurus cabang olahraga di Jabar yang mampu melakukan pembinaan yang baik. Tidak hanya dari sisi teknik dan fisik, namun juga secara mentalitas dan rohani.
“Kalau saja cabang olahraga ikut terprovokasi dengan tawaran menggiurkan itu, maka akan berbeda ceritanya di PON XX lalu,” dia menambahkan.
BACA JUGA: Soal Tuntutan Bobotoh, Panpel Persib Minta Maaf
Selain itu, secara teknis, Yunyun mengatakan jika peluang Jabar meraih juara umum PON XXI tahun 2024 di Sumut dan Aceh tetap terbuka. Ini dibuktikan dengan keikutsertaan atlet, pelatih hingga jajaran ofisial Jabar pada gelaran SEA Games XXXI di Vietnam beberapa waktu lalu.
“Jumalh atlet asal Jabar yang masuk dalam pelatnas SEA Games XXXI meningkat dari sebelumnya. Dan atlet Jabar pun mampu menyumbang 42 persen medali yang diraih kontingen Indonesia. Itu menjadi modal yang besar bagi Jabar untuk bisa mencetak hattrick juara umum pada tahun 2024 nanti,” Yunyun menegaskan.
Meski demikian, kata Yunyun, modal yang sudah dimiliki tersebut tetap harus dijaga dan mendapat dukungan dari semua stakeholder terkait di Jabar. Palagi Jabar mendapat keuntungan setelah ditetapkan menjadi salah satu sentra pembinaan atlet-atlet muda untuk cabang olahraga Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Atlet-atlet ini harus dijaga dan juga diurus. Tidak bisa kita hanya mengandalkan angka-angka saja,” kata dia.
Untuk menjaga kesinambungan prestasi Jabar di PON, Yunyun setidaknya mengungkapkan beberapa parameter pendukung. Diantaranya penggunaan sport science yang menjadi salah satu hal mutlak diterapkan pada proses pembinaan cabang olahraga saat ini.
Lalu faktor geografis Jabar yang sangat mendukung proses pelatihan atlet untuk mencapai performa maksimal. Kemudian dukungan anggaran yang cukup sehingga proses pembinaan yang dilakukan cabang olahraga bisa berjalan dengan baik dan maksimal.
“Ada ahli di London menyebutkan jika untuk meraih satu medali emas di Olimpiade itu harus disiapkan anggaran sekitar Rp46 milyar. Itu bukan angka yang mutlak tapi dukungan anggaran ini menjadi hal penting. Bagaimana kita bisa jadi juara jika dukungan anggaran kurang. DKI Jakarta yang gagal menjadi juara PON XX mendapat kucuran anggaran Rp406 milyar, tapi Jabar yang mendapat setengahnya justru mampu menjadi juara. Sehingga tanpa anggaran yang cukup, kita tidak bisa apa-apa dalam menjalankan program menuju 2024,” Yunyun menjelaskan.
Selain hal tersebut, lanjut dia, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta asupoa gizi yang baik bagi atlet menjadi faktor pendukung lainnya. Ditambah dengan pelatih-pelatih yang berkualitas serta organisasi olahraga yang sehat.
“Kalau hal itu setidaknya bisa terpenuhi, saya cukup optimis kalau Jabar masih mampu meraih juara umum di PON XXI dan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mencetak juara umum PON tiga kali berturut-turut atau hattrick,” kata Yunyun.
Kepala Dispora Jabar, Asep Sukmana mengatakan, keberhasilan prestasi olahraga Jabar di dua kali pelaksanaan PON merupakan hasil kerja bersama semua pihak. Tidak hanya KONI, atlet dan pelatih saja, tapi juga pengurus cabang olahraga, pemerintah daerah, DPRD, masyarakat olahraga, termasuk perguruan tinggi dengan sport science.
“Prestasi olahraga Jabar ini adalah tanggung jawab bersama, harus ada kolaborasi semua pihak. Untuk itu, kita harus tetap membangun kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan KONI dalam rangka mencapai prestasi Jabar di PON yang akan datang. Kita akan siapkan sekarang,” Asep menuturkan.
BACA JUGA: Pelatih Bhayangkara FC Puji Penampilan Anak Asuhnya
Faktor lain, lanjut Kadispora Jabar, yakni konsistensi dalam hal pembinaan maupun hal-hal pendukung lainnya. Yang terakhir yakni regulasi sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan proses pembinaan.
“Untuk menjadi juara, kita harus memiliki konsistensi. Semua pihak memiliki peran masing-masing sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Kalau semua ini bisa kita jaga, saya yakin kita bisa kembali meraih juara PON pada tahun 2024 nanti,” Asep menegaskan.
(Ageng)