BANJAR,FOKUSJabar.id: Menjadi seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) bukan pilihan dan keinginan bagi setiap wanita. Pun demikian dengan perjalanan hidup salah seorang gadis asal Kota Banjar, Jawa Barat, sebut saja Jelita.
Di usia yang masih cukup muda, 22 tahun, wanita berparas cantik ini harus bergelut di dunia hitam. Bekerja sebagai seorang PSK atau kupu-kupu malam di salah satu tempat hiburan di wilayah Pangandaran harus dijalani Jelita.
Meski bekerja di profesi yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat, gadis muda asal Kota Idaman ini harus rela menjalaninya setiap malam. Menafkahi sang anak menjadi alasannya harus menceburkan diri dalam gelapnya dunia malam.
Perjalanan Jelita sebagai seorang PSK, dimulai saat dirinya bercerai dengan sang suami. Hidup sendiri tanpa seorang suami dan harus menafkahi seorang anak, membuat Jelita berjibaku sebagai seorang ibu sekaligus ayah. Pilihan menjalani profesi sebagai seorang kupu-kupu malam pun menjadi pilihan yang harus dia ambil.
“Bingung mau ngapain lagi. Sama suami cerai dan ga ada yang menafkahi anak saya, apalagi sebentar lagi masuk sekolah,” kata Jelita kepada wartawan, Jumat(27/5/2022).
Jelita sadar dengan pilihan profesi yang dia jalani itu salah. Namun lagi-lagi, keterpaksaaan untuk menafkahi sang buah hati tanpa membebani kedua orang tuanya yang sudah sepuh memaksanya memilih profesi tersebut.
“Semua orang pasti akan melakukan apapun untuk anaknya, termasuk saya. Tapi saya sendiri tidak mau membebani orang tua saya, ini resiko yang harus saya tanggung. Membiayai anak dengan bekerja seperti ini,” dia menjelaskan.
BACA JUGA: BPKD Ciamis Lakukan Sosialisasi Pelayanan SPPT dan Pembayaran PBB
Jelita yang lahir di wilayah timur Jawa Barat mengaku tidak banyak menceritakannya ke siapapun terkait profesi yang dijalaninya. Baik saudara, teman atau orang tuanya di kampung halaman.
“Tidak ada yang tahu kalau saya bekerja seperti ini. Ya cuma teman-teman disini saja (yang tahu),” dia menuturkan.
Gadis dengan postur tinggi dan paras cantik itu mengaku tidak pernah berharap menjalani profesi yang saat ini dilakukannya. Bahkan untuk membayangkannya pun, tidak pernah terlintas sedikit pun.
“Saya tidak pernah punya mimpi kerja begini juga. Saya juga ingin hidup bahagia seperti yang lain. Punya suami, bekerja normal seperti yang lain,” Jelita menuturkan.
“Tapi nasib saya harus seperti ini, mau gimana lagi. Saya juga ingin hidup normal, membesarkan dan menyekolah anak saya hingga kuliah,” dia menambahkan.
Jelita bertekad untuk tidak terus bergulat di kelamnya dunia malam sebagai PSK. Dia pun mengaku khawatir jika anaknya mengetahui pekerjaan sang ibu saat beranjak besar nanti.
“Kalau ada pekerjaan lain yang cukup buat membiayai saya dan anak, saya mau berhenti kerja disini. Syukur-syukur kalau ada lelaki yang meminang saya dan mau bertanggung jawab dengan kondisi seperti ini,” Jelita menegaskan.
(Budiana Martin/Ageng)