JAKARTA,FOKUSJabar.id: Pemerintah bakal merealisasikan pembangunan Jembatan Batam-Bintan di Kepulauan Riau. Proyek ini disebut mendukung banyak manfaat.
Jembatan bertipe cable-stayed ini akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia yang membelah laut, lebih panjang dari Jembatan Suramadu yang hanya 5,4 km.
Kementerian PUPR mengklaim, pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini bakal dibangun sepanjang 14,7 km.
“Saat ini Jembatan Batam-Bintan sedang dalam tahap studi kelayakan, pembebasan lahan, izin lingkungan, penyiapan dokumen lelang, dan penyampaian readiness criteria,” tulis PUPR di instagram Selasa (5/4/2022).
BACA JUGA: Pemprov DKI Larang Penjualan Alkohol di Bar Selama Ramadan
PUPR mengatakan, jembatan ini diharapkan dapat mengembangkan Batam dan Bintan menjadi kawasan yang lebih potensial, tidak hanya untuk ekonomi dan industri, tetapi juga pariwisata.
Melansir CNBC, Pemprov Kepri pada laman menyebut, rencana pembangunan Jembatan Batam Bintan sudah diutarakan Presiden Jokowi April 2019.
Lokasi kaki jembatan sudah ditetapkan antara lain, tapak pertama di Kawasan Kabil, lokasinya masuk sebelum TPA Punggur ke arah sejumlah kawasan industri.
Selain itu di Tanjungsauh inilah landing point atau tapak kedua penghubung jembatan akan dipancang.
kemudian Di Pulau Buau, akan ada pancang-pancang untuk menyelaraskan elevasi menjelang jembatan sampai di Bintan.
Rute dari Batam menuju Tanjungsauh panjangnya sekitar 2,17 km. Sedangkan bagian kedua, jembatan akan menghubungkan Pulau Tanjungsauh menuju Pulau Buau dengan taksiran panjang mencapai 3,9 km.
Sementara itu, untuk menghubungkan Pulau Buau menuju Kabupaten Bintan akan dibangun pula jembatan bagian tiga dengan panjang mencapai 0,9 km.
Proyek Jembatan Batam-Bintan diperkirakan akan membentang 14,75 Km dengan anggaran Rp 8,62 triliun. Pembangunan Jembatan Batam Bintan masuk dalam Major Project RPJMN 2020-2024.
Proyek ini awalnya akan dibangun awal 2021 tapi mundur karena pandemi. Namun lokasinya sudah ditetapkan setidaknya sejak akhir 2019. Gubernur Kepulauan Riau H Isdianto pernah melakukan peninjauan tapak-tapak pembangunan jembatan dua tahun lalu.
(Agung)