BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pupuk Kujang terus berupaya membantu petani Kabupaten Bandung. Selain memastikan persediaan pupuk bersubsidi aman sesuai alokasi, Program Makmur Pupuk Kujang pun berhasil membantu petani jagung meningkatkan hasil panen.
Seperti panen jagung di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung yang mencapai 8 ton jagung pipil per hektare. Angka itu naik 3 ton dari sebelum petani mengikuti program Makmur, yakni hanya 5 ton jagung pipil per hektare.
Di lahan seluas 125 hektare itu, petani berhasil meningkatkan hasil panen hingga 30 persen.
“Penghasilan petani semakin meningkat karena adanya program Makmur Pupuk Kujang. Harapannya, Pupuk Kujang terus membantu petani kami, terlebih sudah kerja sama untuk program Makmur ini,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna, Kamis (17/3/2022).
BACA JUGA: Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Mengancam Petani
Untuk diketahui, sejak pertengahan Oktober 2021, Pemkab Bandung sepekat menjalin kerja sama dengan Pupuk Kujang di bidang pertanian.
Bupati pun sepakat mengonsolidasikan lahan dan petani di wilayahnya untuk menjalankan program Makmur dan sudah membuahkan hasil. Sejak November 2021, para agronom Pupuk Kujang mendampingi para petani jagung di Nagreg.
“Dalam Program Makmur, petani mendapat pendampingan budidaya moderen, akses permodalan, hingga layanan pupuk premium. Petani juga dibantu dalam hal penjualan oleh offtaker,” kata SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kujang Arlyza Eka Wijayanti melalui rilisnya, Minggu (20/3/2022).
Bersama petani, para agronom bahu membahu membudidayakan jagung di lahan seluas 400 hektare.
Di musim kali ini, para petani menanam jagung varietas NK Sumo dan Bisi 18. Jagung tumbuh subur tanpa kendala berarti meski ladang diterpa hujan lebat selama empat bulan masa tanam.
Petani jagung peserta Program Makmur Ayep Syaepudin mengatakan bahwa jagung yang ditanamnya tumbuh tanpa kendala meski di musim hujan.
“Biasanya saat musim hujan, jagung terganggu fungi (jamur) yang menyerang daun. Sehingga mengganggu proses fotosintesis dan menghambat pertumbuhan biji jagung tidak maksimal,” kata Ayep.
Dengan teknik pemupukan berimbang dari agronom PKC, kendala fungi teratasi dan hasil panen meningkat.
“Kami pun mendapat teknik baru dalam budidaya, terutama dosis pupuk, sehingga panen maksimal,” kata dia.
Tim Makmur Pupuk Kujang Syaiful mengatakan, pemberian nutrisi tanaman yang tepat membuat jagung tahan terhadap penyakit.
“Belum lagi ditambah pupuk KCL yang mempertebal jaringan batang, sehingga tumbuh kokoh dan berdaun tebal,” kata Syaiful.
Selain Program Makmur, Pupuk Kujang juga memastikan stok pupuk bersubsidi Kabupaten Bandung tersedia sesuai alokasi. Pendataan hingga Sabtu (19/3/2022), stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III Ciparay, Kabupaten Bandung mencapai 865.40 ton, NPK mencapai 1.403,60 ton, sedangkan pupuk organik mencapai 174,56 ton.
Adapun stok di Gudang lini III Nagreg mencapai 1.520,10 ton urea, 1.450,35 ton NPK 15-10-12, 3,75 ton NPK 15-5-15 dan 590,64 ton organik.
“Dengan kondisi tersebut, para petani pemegang e-RDKK di Kabupaten Bandung bisa segera menebus pupuk bersubsidi di kios resmi karena stok pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bandung mencukupi sesuai alokasi,” kata VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Ibrahim Herlambang.
Tahun 2022 ini, kata Ibrahim, Kabupaten Bandung mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 47.091 ton, yakni 28.902 ton urea, 10.152 ton NPK dan 8.037 ton pupuk organik.
Alokasi tersebut dibuat oleh Pemkab Bandung dan disusun berdasarkan usulan dari petani.
Usulan tersebut dibuat berjenjang mulai dari tingkat kelompok tani dan direkap secara nasional hingga muncul ketentuan stok pemerintah.
Pemerintah dalam hal ini, Kementerian Pertanian, membuat surat penugasan kepada produsen pupuk, yaitu Pupuk Indonesia dan seluruh anak perusahaannya, termasuk Pupuk Kujang untuk menyediakan pupuk bersubsidi sebanyak pesanan atau alokasi yang ditetapkan pemerintah.
(LIN)