BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kasus DBD (Bemam Berdarah Dengue) di Kota Bandung mengalami peningkatan sejak Januari 2022 dan telah menelan dua korban jiwa, keduanya merupakan balita berjenis kelamin laki-laki berusia tiga dan empat tahun.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Bandung Ira Dewi Jani mengatakan, selama 2022, terlihat adanya peningkatan kasus jika dibandingkan pada periode yang sama di 2021.
“Januari 2022 ada 598 kasus dan Februari ada 349 kasus. Jumlah ini meningkat dibanding periode yang sama di 2021, dimana Januari 2021 hanya 177 kasus dan Februari 152 kasus,” kata Ira saat dihubungi Senin (14/3/2022).
BACA JUGA: Jokowi Sebut Harga-harga Akan Melonjak!
Menurutnya, kasus DBD di Kota Bandung memang terbilang memiliki fluktuasi yang cukup dinamis, merujuk pada status Kota Bandung sebagai wilayah endemis dan diperburuk dengan kondisi cuaca.
Ira menambahkan, kasus DBD terjadi dikarenakan tiga aspek, yaitu virus dengue, nyamuk aedes agypti sebagai vektor virus, dan manusia sebagai tempat perkembangan virus.
BACA JUGA: Menyakitkan, Induk Shopee Kehilangan Valuasi Rp 2.145 T
“Jadi kalau misalnya ada virus tapi tidak ada nyamuknya (vektor) maka tidak akan terjadi kasus DBD karena penularannya harus melalui gigitan nyamuk Aedes Agypti, begitu juga sebaliknya,” ucapnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)