Kamis 12 Desember 2024

Rusia Siagakan Pasukan Nuklir di Ukraina, Getir!

RUSIA,FOKUSJabar.id: Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan untuk menempatkan pasukan pencegah nuklirnya dalam kondisi ‘siaga khusus’ pada Minggu (27/2/22)

Pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan Putin atas pernyataan ‘agresif’ negara Barat.

Namun, keputusan Putin itu bukan berarti Rusia akan menggunakan senjata pemusnah massal tersebut.

BACA JUGA: Digempur Rusia, Ukraina Umumkan Darurat Militer

Saat ini, Serangan Rusia ke Ukraina telah memasuki hari keempat dan korban tewas di pihak Ukraina mencapai 200 orang.

Sekitar 50 persen pasukan Moskow yang mengepung Ukraina telah dikirimkan, tapi mendapatkan perlawanan yang sengit.

Menurut para analis, moskow menginginkan perlawanan yang mudah dari Ukraina, tapi fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.

Sejak Januari 2022, diplomasi untuk mencegah agar tidak terjadi perang di Ukraina telah dilakukan. Tapi, diplomasi itu gagal dan secara mengejutkan, Rusia justru melancarkan serangan ke Ukraina.

Kini, tentara moskow yang sudah berada di Ukraina mencoba menaklukkan beberapa kota, termasuk Kiev.

Barat telah menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi kepada Rusia untuk menghentikan Putin menggerakkan mesin militernya.

Tapi, pada Minggu eskalasi justru meningkat, ketika Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklirnya untuk waspada.

“Tidak hanya negara-negara Barat mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita dalam dimensi ekonomi, maksud saya sanksi ilegal yang diketahui semua orang dengan sangat baik, tetapi juga para pejabat tinggi negara-negara NATO membiarkan diri mereka membuat pernyataan agresif berkaitan dengan negara kita,” kata Putin, seperti dilansir IDN.

Pekan lalu, Putin memberi peringatakan pada siapa pun yang mencoba menghalangi Rusia di Ukraina, akan melihat konsekuensi yang belum pernah terjadi dalam sejarah.

Perintah Putin untuk pasukan nuklirnya dalam mode tempur telah mengungkap ketakutan yang telah lama dikubur sejak era Perang Dingin.

Langkah Putin semakin meningkatkan ketegangan dengan Eropa dan AS. PBB menyebut gagasan penggunaan senjata nuklir sebagai hal yang tak terbayangkan.

Baik Rusia dan NATO sama-sama memiliki persenjataan nuklir yang terdiri dari ribuan hulu ledak.

Sebagian dari senjata nuklir itu berada dalam mode siap sedia, yang menurut pakar proliferasi nuklir di Pusat Kebijakan Keamanan Jenewa Marc Finaud, dapat diluncurkan dalam waktu 10 menit.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img