BALI,FOKUSJabar.id: Persib Bandung sudah memberikan keterangan resmi mengenai sembilan pemainnya yang positif Corona Virus Disease (Covid-19).
Ke-sembilan pemain tersebut harus absen pada pertandingan pekan ke-21 kompetisi Liga 1 2021-2022 menghadapi Tira Persikabo, Sabtu (29/1/2022) lalu.
Dokter tim Persib Bandung, Raffi Ghani menjelaskan kronologi terpaparnya sembilan pemain tersebut. Menurutnya, kasus Covid-19 di skuat Maung Bandung terjadi dalam waktu yang berbeda.
BACA JUGA: Persib Bandung Dapat Ucapan Selamat Pelatih Persikabo
Sebelumnya, ada satu pemain yang mengeluhkan sakit. Kemudian tim medis Persib melakukan tes antigen. Hasilnya, positif Covid-19.
“Rabu (26/1/2022), Saya lakukan pemeriksaan antigen terhadap pemain yang sakit. Hasilnya satu orang positif,” kata Raffi.
Setelah itu, tes antigen dilakukan kepada elemen yang ada di dalam tim Maung Bandung. Hasilnya terdapat lagi pemain yang terpapar Covid-19.
“Lalu kami periksa antigen lagi untuk semua crew. Termasuk staf pelatih, staf official dan media kami. Dari situ ternyata kita mendapatkan ada dua orang lagi yang positif,” ucap Raffi.
“Jadi ada paparan sejak latihan. Tanggal 27 bertambah satu orang, tanggal 28 (4 orang). Jadi yang terdeksi pada saat antigen delapan orang,” ungkapnya.
“Saya minta PT Liga untuk menyupport agar semua PCR. Padahal saya sudah tahu dari pemeriksaan antigen 8 orang positif. Setelah pemeriksaan dari tes PCR yang terpapar sembilan orang,” jelas Raffi.
Raffi menuturkan, saat ini kondisi kesembilan pemain tersebut dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina. Diharapkan, dalam waktu dekat bisa segera pulih dan kembali memperkuat Maung Bandung.
“Pada saat ini kondisi relatif lebih baik. Gejala khasnya tidak seperti dulu dibanding delta. Sekarang lebih ke sakit badan, kepala dan kering tenggorokan,” ungkap Raffi.
Meski begitu, Raffi tidak bisa menyebutkan daftar pemain yang terpapar Covid-19. Karena, ada kode etik yang harus dijaga olehnya.
“Untuk nama-nama mohon maaf, saya tidak bisa sebutkan karena terikat dengan kode etik untuk menjaga rahasia pasien,” pungkasnya.
(Arif/Bambang)