BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menuai banyak kontroversi khususnya bagi masyarakat Sunda, Anggota DPR RI Arteria Dahlan memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut Kajati pakai bahasa Sunda saat rapat resmi dipecat.
Arteria mengatakan bahwa pernyataannya itu tidak dimaksudkan untuk merendahkan atau mendeskreditkan suku Sunda.
Dia menjelaskan, pernyataan itu dikeluarkan agar tidak ada istilah Sunda Empire di Kejaksaan dan agar tidak ada nepotisme dalam instansi pemerintahan.
“Selama ini sudah banyak isu merebak terkait istilah Sunda Empire di tengah institusi Adhiyaksa ini. Saya mau bantu institusi kejaksaan agar tidak ada istilah itu,” kata Arteria.
BACA JUGA: Gema Pasundan Minta PDIP Berhentikan Arteria Dahlan
Arteria mengungkapkan, ada pejabat Kajati yang memperlihatkan nepotisme kedekatan suku dan kedekatannya dengan pimpinan Jaksa Agung yang sekarang Sanitiar Burhanuddin.
Oleh sebab itu, dia meminta publik khususnya suku Sunda memahami kondisi dan suasana rapat pada saat dirinya melontarkan pernyataan tersebut.
“Ini begitu dipelintirkan. Mudah-mudahan video itu diputar 15 menit saya bicara, jangan yang dihighlight hanya masalah bahasa Sunda,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam sebuah rapat kerja bersama Jaksa Agung, ST Burhanuddin, Senin (17/1/2022) lalu, Arteria Dahlan mengkritik profesionalisme kerja Jaksa Agung karena ada Kepala Kejaksaan tinggi yang berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.
Dia (Arteria) meminta Jaksa Agung agar memecat Kajati yang berbicara menggunakan bahasa Sunda saat Raker.
“Ada sedikit kritik pak Jaksa, ada kajati saat rapat dalam sebuah raker ngomong menggunakan bahasa Sunda, diganti, Pak, itu,” imbuhnya.
BACA JUGA: Robert Alberts: Persib Masih Miliki Kekurangan
Arteria juga sangat menyayangkan perilaku kajati yang berbicara bahasa Sunda saat rapat. Dia mengatakan, seharusnya pakai bahasa Indonesia.
“Orang takut kalau bicara pakai bahasa Sunda, takutnya nanti orang ngomong apa dan sebagainya, kita ini Indonesia, Pak, kami meminta agar yang melakukan ini segera ditindak tegas,” kata dia.
(Fauza/Bambang)