Senin 9 Desember 2024

Pajak Terlalu Tinggi, Pembagian Bonus PON XX dan Peparnas XIV Ditunda

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kegiatan penyerahan penghargaan bagi atlet, pelatih, dan ofisial kontingen PON XX dan Peparnas XVI di gedung Youth Center, SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Selasa (7/12/2021), ditunda pelaksanaannya. Para atlet dan pelatih menolak menandatangani kwitansi pembayaran dikarenakan potongan pajak yang terlalu tinggi.

Penerima bonus PON XX dan Peparnas XVI, dikenakan pajak progresif PPh Pasal 21. Dengan penerapan tersebut, pajak yang harus ditanggung penerima bonus PON XX dan Peparnas XVI ada yang mencapai ratusan juta rupiah.

“Iya, saya kena pajak hampir 500 juta dari total bonus yang saya terima sekitar 1,7 milyar,” kata Alfah Fadlan Prawira yang meraih lima medali emas, tiga perak, dan satu perunggu di ajang PON XX dari cabang Aquatik.

Hal senada diungkapkan pelatih menembak PON XX Jabar, M. Benigno. Dia mengapresiasi langkah Pemprov Jabar mempercepat pembagian bonus bagi atlet, pelatih, hingga ofisial kontingen PON XX Jabar.

“Namun saat kami mendapatkan penyuluhan pajak, ternyata diterapkan pajak progresif. Ini saya pikir kurang pas dan jelas kami atlet maupun pelatih menolak,” kata Benigno.

BACA JUGA: Robert Alberts Punya Banyak Pilihan Pemain Bertemu Persebaya di Pekan 16

Benigno mengatakan, penolakan yang dilakukan bukan berarti tidak mau membayar pajak. Namun ketentuan pajak yang diterapkan sangat tinggi dan memberatkan.

“Kami siap taat pajak, tapi tolong yang rasional. Kami mendapatkan bonus ini bukan cuma-cuma tapi hasil perjuangan, kerja keras, berdarah-darah, hingga menyisihkan waktu untuk berlatih dan itu semua demi Jabar. Di beberapa daerah bisa penerapan pajak tidak terlalu tinggi hanya 5-6 persen atau bahkan ditanggung pemerintah daerahnya, kenapa Jabar tidak bisa padahal kita juara umum. Tinggal bagaimana goodwill Gubernur Jabar saja,” Beningno menuturkan.

Dengan penerapan pajak yang terlalu tinggi, lanjut dia, para atlet tidak bisa menutup kekecewaan. Beberapa rencana yang akan dilakukan dengan uang bonus, terancam batal direalisasi.

Di cabang olahraga menembak, rata-rata atlet terkena potongan pajak hingga ratusan juta. Termasuk jajaran pelatih yang terkena potongan pajak sebesar Rp200 jutaan.

“Kami ini loyal ke Jabar, kami memberikan titel juara umum di Jabar dan Papua, ini karena kami cinta Jabar. Kami ingin ada kepastian soal bonus dengan pemotongan pajak tidak sebesar itu. Kami terimakasih atas langkah yang dilakukan Ketua KONI Jabar yang minta ditunda dan akan berkoordinasi dengan Dispora serta Pemprov Jabar,” kata dia.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img