JAKARTA,FOKUSJabar.id: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, Covid-19 varian Omicron belum menunjukkan indikasi meningkatkan keparahan Covid-19.
“Apakah dia bisa escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya, kemungkinan besar iya, balik lagi belum di-confirm,” kata Menkes, Minggu (28/11/2021).
Namun, ia mengatakan kemungkinan besar varian baru virus Corona ini bakal meningkatkan transmisi penularan lebih cepat dan penurunan kemampuan antibodi.
BACA JUGA: 6 Wisatawan di Bali Tertimbun Longsor
“Jadi ada tingkat bahaya meningkatkan keparahan, meningkatkan transmisi, menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi dan vaksinasi, untuk yang pertama belum ada konfirmasi, yang kedua dan ketiga kemungkinan besar, tapi belum konfirmasi sekali lagi,” kata Budi, seperti dilansir IDN.
Budi mengatakan, varian Omicron lebih berbahaya dan mutasinya lebih cepat dari varian-varian sebelumnya. Omicron punya lebih dari 30 mutasi pada Spike Protein virus corona.
“Dia (Omicron) mutasinya sangat banyak dan mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya ada di sini,” kata dia.
Dia mengatakan, varian Omicron sudah ditemukan di sembilan negara, tidak termasuk Indonesia. Saat ini, ada 128 kasus yang terbanyak berada di Afrika Selatan 99 kasus dan Bostwana 19 kasus.
“Kasus yang probable masih mungkin itu ada empat negara lainnya, jadi total ada 13 negara, 9 sudah pasti ada empat masih kemungkinan ada. Jadi kita juga tidak perlu terlalu panik terburu-buru dan mengambil kebijakan yang tidak berbasis data,” katanya.
WHO menetapkan Varian Omicron menjadi Varian of Concern (VOC) pada 26 November 2021 dan direspons Indonesia pada Minggu (28/11/2021).
“Dunia dan Indonesia sekarang sudah lebih cepat dan canggih mengidentifikasi varian-varian baru,” katanya.
(Agung)