BANDUNG,FOKUSJabar.id: Suntikan booster vaksin Pfizer memicu sejumlah efek samping, formulai dan kemanjuaran booster ini juga sebanding dengan efek samping yang akan dirasakan oleh penerima booster.
Dilansir himedik.com Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menjelaskan, selain efek muntah, diare, dan demam, kemudian yang paling sering terjadi adalah sakit ditempat suntikan, sakit kepala dan kelelahan.
Kemudian efek samping yang paling terburuk dari suntikan booster vaksin Pfizer menurut Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) adalah berupa limfadenopati yang akan terjadi di area lengan dan leher dan muncul dalam dua hingga empat hari setelah menerima suntikan booster vaksin Pfizer.
BACA JUGA: Ciptakan Herd Immunity 2021, Garut Sediakan Vaksin Pfizer di Sentra Vaksinasi Pendopo
Untuk diketahui limfadenopati dikelan sebagai pembengkak kelenjar getah bening yang bisa berlangsung selama kurung waktu sekitar 10 hari, bahkan yang paling buruk suntikan booster tersebut ada beberapa orang yang mengalami Bell’s palsy atau kelumpuhan pada wajah sementara.
Bahkan efek lainnya yang kemungikanan terjadi bagi penerima suntikan yang membutuhkan penanganan medis serius, diantranya, Infark miokard akut, serebrovaskular dan radang usus buntu
Meskipun suntikan booster ini bisa menimbulkan sejumlah efek samping, manfaatnya dalam melindungi tubuh tetap tak diragukan. Khususnya, pada ornag yang berusia 50 tahun ke atas dan orang dengan riwayat kesehatan serius, sehingga rentan terinfeksi virus corona COVID-19.
BACA JUGA: Hari ini, Vaksin Pfizer datang ke Indonesia Sebanyak 274.950 Dosis
(Anthika Asmara)