BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mahasiswa UPI mengikuti program kampus mengajar pada gelombang I dan gelombang II pada Tahun 2021 yang merupakan Progam Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini diikuti mahasiswa pada perguruan tinggi secara nasional di Indonesia.
Pada gelombang I di bulan Mei 2021, sebanyak 661 mahasiswa UPI ikut sebagai peserta Program Kampus Mengajar tersebut. Sedangkan pada gelombang II di bulan Agustus 2021 sebanyak 994 orang.
Merujuk Panduan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), program kampus mengajar dikoordinasikan Direktorat Pendidikan UPI. Para mahasiswa mengikuti kampus mengajar di Satuan Pendidikan di Indonesia pada jenjang sekolah dasar, menengah, maupun atas.
Direktur Pendidikan Dr. rer.nat Asep Supriatna, M.Si menjelaskan, tujuan program kampus mengajar di satuan pendidikan dalam rangka memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan pendidikan. Lalu membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan serta penguatan terhadap relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.
“Mekanisme pelaksanaan program kampus mengajar yang telah dilakukan UPI yaitu penyusunan dokumen kerja sama dengan mitra satuan pendidikan, izin dari dinas Pendidikan, dan menyusun program bersama satuan Pendidikan setempat, serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program mengajar di satuan pendidikan. Juga menugaskan dosen pembimbing untuk melakukan pendampingan, pelatihan, monitoring, serta evaluasi terhadap kegiatan mengajar di satuan pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa,” kata Asep Supriatna.
BACA JUGA: Minat Vaksin Warga Cigondewah Kota Bandung Tinggi
Salah satu peserta program Rieke Pitaloka mengatakan, program kampus mengajar memberikan manfaat dalam meningkatkan kempuan belajar dan mengajar. Termasuk meningkatkan kemampuan dalam memahami materi pembelajaran, meningkatkan penguasaan program literasi dan numerasi untuk bisa membaca dan menghitung bagi siswa.
Lebih lanjut, mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis ini menjelaskan tahapan program yang sudah dilakukan diawali dengan mengikuti dua tahap seleksi dalam seleksi administrasi dan seleksi tentang pemahaman tentang kebinekaan. Kegiatan dilanjutkan pengumuman melalui laman resmi MBKM dengan koordinasi dengan dinas pendidikan, pihak sekolah, pihak dosen dan peserta diselenggarakan dilakukan online serta pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
“Kegiatan kampus mengajar pada kesempatan ini dalam bidang literasi dan numerasi. Selain itu juga membantu sekolah dalam penyusunan administras, pengembangan teknologi dalam pembelajaran disekolah, inshouse training media pembelajaran serta membantu untuk mengoperasi Learning Management System (LMS) sekolah,” kata dia.
Selama pelaksanaan program kampus mengajar, Rieke Pitaloka mendapatkan kemudahan dari pihak dinas serta pihak sekolah dalam menyukseskan kampus mengajar dan pelaksanaan pembelajaran. Menurutnya, para mahasiswa hanya harus beradaptasi dalam pembelajaran di masa new normal yang harus menerapkan protkol kesehatan.
“Program kampus mengajar memberikan manfaat dalam memahami dan mengenal lingkungan sekolah dengan nyata, menjadi seorang guru tidak mudah dan perlu berbagai hal untuk disiapkan,” kata dia.
(Ageng)