CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dalam upaya pencegahan Stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis menggandeng Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung berkolaborasi menyusun regulasi strategi komunikasi.
“Kami telah melaksanakan bimtek kaitan dengan upaya menyusun strategi perubahan perilaku pencegahan Stunting,” kata Kabid Kesmas Dinkes Ciamis, Eni Rochaeni, Jumat (10/9/2021).
Menurutnya, ada 6 perubahan perilaku yang menjadi sasaran dan pemantauan. Yakni, Ibu Hamil (Bumil) minum tablet tambah darah setiap hari, mengikuti kelas Bumil, pemberian makanan untuk bayi dan anak, rutin mengunjungi posyandu, jamban sehat dan cuci tangan pakai sabun.
“Sasarannya, ibu hamil dan menyusui, balita, anak dan remaja serta tenaga kesehatan. Jadi balita harus rutin ke posyandu untuk mencegah Stunting,” kata Eni.
BACA JUGA: Polres Ciamis Amankan 2 Pelaku Ilegal Fishing
Eni mengatakan, dalam menyosialisasikan program pencegahan stunting kepada masyarakat perlu adanya pendekatan dengan kearifan lokal.
“Cara menyentuhnya yaitu dengan cinta. Sesuai kearifan lokal, supaya sasaran bisa dicerna oleh masyarakat nantinya. Jadi masyarakat tidak bingung saat kami sosialisasikan stunting,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Herdiat Sunarya dalam Rembug Stunting Terintegrasi meminta semua pihak terlibat. Hal itu dalam rangka percepatan penurunan angka stunting.
“Penanggulangan Stunting bukan hanya tanggung jawab satu dinas tapi seluruh dinas yang ada. Saat ini Kabupaten Ciamis memiliki tingkat stunting cukup tinggi sehingga perlu upaya dan penanganan kita bersama dalam upaya menuntaskan permasalahan stunting,” ujarnya.
Herdiat menambahkan, target Jawa Barat di tahun 2024 adalah 0 persen stunting.
“Meski ini tidak semudah membalikan telapak tangan, tetapi kita optimis dan perlu membangun sinergitas, kerjasama dari seluruh pihak yang ada,” imbuhnya.
Herdiat meminta semua pihak termasuk element masyarakat meningkatkan kepedulian. Perlu adanya penjagaan, perawatan ibu hamil sampai bayi usia 1000 hari.
“Bayi itu harus betul-betul diperhatikan dan dijaga pemenuhan gizi dan nutrisinya,” ujarnya.
(Riza M Irfansyah/Bambang Fouristian)