PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pangandaran menggandeng PT Joglosemar Karangsari Makmur dan bank bjb demi mewujudkan program penanaman porang di Pangandaran.
Acara seremonial penandatanganan kerjasama digelar di lahan calon kebun porang Desa Cintakarya Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.
“Selama ini masalah petani itu ada dua. Bisa tanam tak bisa jual atau bisa jual tak bisa tanam. Nah sekarang kami berinisiatif membawa buyer dan bank untuk membantu menyelesaikan masalah petani itu. Pembeli ada, modal ada tinggal sekarang kita mampu memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” kata Ketua Kadin Pangandaran, Yayan Sugiantoro Kamis (2/9/2021).
Bank BJB sendiri memberikan kredit lunak sekitar Rp 30 milyar.
BACA JUGA: Destinasi Wisata Pangandaran Dibuka Pekan Depan
Yayan menjelaskan program ini akan dikucurkan kepada 158 pengusaha tani baru, masing-masing menggarap 1 hektar tanaman porang.
Mereka mendapat kucuran modal sebesar Rp 281 juta hektar. Tanpa cicilan bulanan tapi dibayar setelah panen dan beban bunga sebesar 6 persen.
“Petani nol risiko, kalau gagal panen, meskipun di porang belum pernah terjadi, beban akan ditanggung oleh eksportir,” kata Yayan.
Yayan mengatakan, program ini bisa melahirkan 158 pengusaha tani baru yang mampu melibatkan ribuan tenaga kerja.
“Kemudian program ini bisa menarik nilai investasi sekitar Rp 300 miliar dalam setahun,” kata Yayan.
BACA JUGA: Vaksinasi Remaja Pangandaran Tertinggi di Jabar
Jika tahap pertama ini sukses, dia optimistis peluang untuk memperluas upaya mengubah buruh tani menjadi pengusaha tani akan terwujud.
“Ke depan tentu kita dorong agar pihak pengusaha membuka pabrik pengolahan porang di Pangandaran,” kata dia.
Ketua Kadin Pangandaran itu juga mengingatkan, sektor pertanian adalah penyumbang angka produk domestik regional bruto (PDRB) tertinggi di Pangandaran.
“Sektor pertanian menyumbang 23,41 persen PDRB. Ini artinya pertanian memiliki daya ungkit paling besar terhadap roda ekonomi Pangandaran,” Ketua Kadin Pangandaran.
Oleh sebab itu inovasi dan program-program optimalisasi sektor pertanian harus mendapat prioritas dan dukungan dari pemerintah maupun swasta.
“Tagline kami buruh tani harus jadi pengusaha tani,” kata Yayan.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengapresiasi kiprah Kadin Pangandaran yang sudah menjadi motor penggerak program penanaman porang di pangandaran.
Jeje juga sempat melakukan kajian sepintas mengenai prospek bisnis porang di Pangandaran.
“Ini kan baru, saya sempat kaji dulu berapa nih biaya operasionalnya. Lalu berapa harga jual terendahnya ketika panen. Itu ternyata ada margin sekitar Rp 4 ribu per kilogram,” kata Jeje.
(Agus/Agung)