Kamis 12 Desember 2024

8 Manfaat Daging Kelinci, Salah Satunya untuk Vitalitas Pria

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kelinci adalah hewan mamalia dari family Leporidae yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi dan berkembangbiak dengan cara beranak yang disebut vivipar.

Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua family. Yakni, Ochtonidae (jenis Pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).

Asal kata Kelinci berasal dari bahasa Belanda. Yaitu konijntje yang berarti “anak kelinci.” Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mulai mengenali hewan mamalia ini saat masa colonial. Padahal di Pulau Sumatra ada satu spesies (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.

Saat ini sejumlah jenis Kelinci menjadi hewan peliharaan dan hewan pedaging. Jenis hewan mamalia terbesar di dunia, yaitu Continental Giant biasanya dijadikan hewan pedaging, tetapi ada juga yang memeliharanya dan secara resmi telah menjadi terbesar di dunia dengan tinggi/panjang 4 feet + 4 inci (132 sentimeter) dan berat 3,5 stones (22,2 kilogram).

kelinci fokusjabar.id
(foto web)

BACA JUGA: 11 Fakta Menarik Pelihara Burung Kutilang

Dilihat dari jenis bulunya, hewan mamalia ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.

Menurut rasnya, Kelinci terbagi menjadi beberapa jenis. Di antaranya, Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot dan Himalayan.

Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.

Di Indonesia banyak terdapathewan mamalia lokal, yakni jenis Jawa (Lepus negricollis) dan Sumatra (Nesolagus netseherischlgel).

Kelinci Jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya Cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam dan berat bisa mencapai 4 kg (dewasa).

Sedangkan Kelinci Sumatera, merupakan satu-satunya ras hewan mamalia yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatra. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan.

Sudah pernah makan daging Kelinci? Dagingnya biasa ditemui dalam olahan sate, bakso, abon, sop dan bumbu kecap.

Rasanya memang tidak jauh berbeda dengan ayam. Meski hampir sama, ada beberapa khasiat dan keunggulan yang mungkin belum Anda ketahui.

Tidak hanya dagingnya saja yang bermanfaat, namun otak, hati dan empedunya dapat dikonsumsi dan berkhasiat untuk tubuh kita.

Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Mengobati Asma

Khasiat daging hewan mamalia ini sebagai obat asma ini ditemukan oleh dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Di dalam daging ada kandungan ketotifen dapat menjadi obat alternatif bagi penderita asma.

Bagian paling berkhasiat sebagai obat terletak pada hati. Disarankan untuk mengolahnya dengan cara direbus agar kandungan di dalamnya dapat terjaga.

  1. Tingkatkan Vitalitas dan Libido Pria

Bagi Anda yang memiliki masalah pada vitalitas dan libido, daging hewan ini dianjurkan untuk dikonsumsi karena tinggi kandungan protein serta mudah dicerna tubuh sehingga meningkatkan stamina.

kelinci fokusjabar.id
Ilustrasi (foto web)
  1. Membantu Perkembangan Tumbuh Anak

Sebagai penyumbang protein, fungsi dagingnya dapat memenuhi kebutuhan protein yang tinggi selama masa pertumbuhan anak. Jadi para ibu-ibu wajib perhatikan asupan gizi anak agar anak tetap memiliki pertumbuhan yang optimal.

kelinci fokusjabar.id
Ilustrasi (foto web)
  1. Baik untuk Jantung

Daging binatang ini sangat baik dikonsumsi karena memiliki kandungan lemak yang sedikit. Jadi bagi Anda penderita penyakit jantung, olahan daging Kelinci menjadi salah satu makanan yang aman untuk dikonsumsi.

  1. Memperbaiki Metabolisme Tubuh

Dalam daging kelinci memiliki vitamin B12 yang tinggi yang hampir menyaingi daging sapi. Vitamin B12 ini akan membantu meningkatkan metabolisme dalam tubuh Anda.

  1. Menu Diet

Bagi Anda yang lagi menjalankan masa diet namun rindu makan daging, daging hewan ini bisa jadi solusinya. Tinggi protein dan rendah lemak menjadikan daging kelinci sebagai salah satu menu yang baik untuk diet.

Namun Anda harus mengolahnya dengan mengkukus atau merebusnya agar lebih sehat.

  1. Bantu Kesehatan Janin Selama Mengandung

Ibu hamil harus memiliki asupan yang baik dan benar. Hal ini dibenarkan agar pertumbuhan janin tetap baik dan kesehatan janin terjaga. Kandungan zat besi, protein, zat potassium akan membantu ibu hamil memenuhi kebutuhan asupannya.

kelinci fokusjabar.id
Ilustrasi (foto web)

Tentunya kandungan-kandungan tersebut dapat diperoleh dari mengonsumsi daging Kelinci.

  1. Menjaga Kesuburan Wanita

Jika sudah menikah dan ingin cepat memiliki anak, sangat disarankan untuk mengonsumsi daging kelinci. Daging dan otaknya dipercaya dapat menjaga dan menambah kesuburan pada wanita.

Budidaya Kelinci

Budidaya Kelinci pedaging dapat menjadi sebuah peluang usaha bagi pemula yang ingin bergelut di dunia bisnis. Selain modalnya yang kecil, budi daya hewan mamalia ini juga dijamin menguntungkan.

Karena hewan mamalia ini mudah beradaptasi, mudah dijinakkan dan dapat berkembang biak dengan cepat.

Ketiga faktor tersebut membuat banyak orang tertarik untuk memulai ternak, terutama pedaging.

Tertarik untuk memulai bisnis ternak yang satu ini. Ini Caranya:

  1. Pilih Jenis Kelinci yang Tepat

Tidak semua jenis hewan mamalia ini dapat digunakan sebagai Kelinci pedaging.

Ciri-ciri yang cocok sebagai pedaging adalah yang memiliki badan lebar dan mudah untuk dikembangbiakan.

Berikut adalah 2 jenis pedaging yang berpotensi untuk mendatangkan keuntungan besar.

  • New Zealand White

Hewan mamalia jenis ini memiliki warna bulu putih albino dengan berat mencapai 5 kg.

Ketika dikembangbiakkan, dapat melahirkan 10- 12 anak setiap satu kali melahirkan.

  • Flemish Giant

Jenis ini memiliki bulu berwarna beragam, tubuh yang panjang, dan telinga lebar.

Beratnya bisa mencapai 10 kg, sehingga cocok dijadikan sebagai pedaging. Namun, jenis ini masih sulit ditemukan di Indonesia.

  1. Memilih Indukan

Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah memilih indukan kelinci pedaging yang berkualitas. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan budidaya.

Ketika memilih indukan, Anda harus benar-benar memperhatikan bibit ternak yang akan dibeli.

Pilih betina dengan bobot mencapai minimal 4 kg dan jantan dengan bobot minimal 3 kg. Pastikan juga warna mata cerah, bulunya bersih, pinggulnya bulat dan gerakannya lincah.

  1. Menyiapkan Kandang

Hewan mamalia ini menyukai tempat yang jauh dari keramaian. Jadi pastikan kandangnya berada jauh dari perkotaan.

Kandangnya dapat dibuat dari kayu atau bambu dengan panjang 200 cm dan lebar 70 cm untuk menampung 10 hingga 12 ekor.

Jangan pernah menyatukan pejantan dan betina pada satu kandang untuk menghindari perkawinan dini.

Pada area kandang, sediakan pakan dan air putih untuk minum serta jangan lupa membersihkan kandang setiap 2 kali seminggu.

  1. Pakan yang Tepat

Pakan yang diberikan pada Kelinci pedaging memiliki perbedaan dengan pakan peliharaan.

Ketika memberikan pakan, tambahkan nutrisi seperti piterna dan hormonik pada makanannya. Berikan nutrisi ini secara rutin setiap 2 kali sehari.

  1. Cara Mengembangbiakan

Kelinci baru dapat dikawinkan ketika si-betina berusia 6 bulan dan jantan berusia 8 bulan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko perkawinan dini yang dapat mengancam kegagalan reproduksi.

Proses perkembangbiakannya dilakukan saat pagi atau sore hari dengan memasukan betina ke kandang jantan.

Setelah melakukan satu kali perkawinan, keluarkan si betina untuk beristirahat selama 10-15 menit, lalu masukkan kembali sampai kelinci betina tidak ingin melakukannya lagi.

  1. Perawatan Anak

Perawatan pada anak kelinci pedaging tidak jauh berbeda dengan perawatan pada anak kelinci peliharaan. Pastikan kandang selalu bersih dan hangat.

Beri makanan bergizi, seperti wortel dan sayuran yang telah dihancurkan.  Jangan lupa untuk menambahkan sedikit nutrisi pada pakan agar dapat tumbuh dengan cepat.

(Bambang Fouristian/berbagai sumber)

Berita Terbaru

spot_img