BANDUNG,FOKUSJabar.id: Karang Taruna Football Academy (KTFA) memastikan diri menjadi jawara turnamen sepak bola U-15 ‘Football Bandung League (FBL) 2021’ usai melibas KFAC dengan skor 5-0 di lapangan Progresif, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (29/6/2021). Raihan poin penuh di laga terakhir membuat KTFA menjadi pemuncak klasemen akhir dengan nilai 25.
Pelatih KTFA Tito Agung mengatakan, persaingan dalam turnamen sepakbola KU-15 yang digelar kurang lebih selama tiga bulan ini cukup ketat. Penentuan juara pun harus ditetapkan hingga laga terakhir.
“Jadi laga terakhir pada hari ini menentukan siapa yang menjadi juara FBL 2021. Kita bersaing dengan Akademi Persib dan FATTO,” kata Tito saat ditemui usai laga kontra KFAC, Selasa (29/6/2021).
Pada laga sebelumnya, lanjut Tito, Akademi Persib berhasil mengalahkan SSB UNI dengan skor tipis 1-0. Kemenangan pun diraih FATTO dengan mengalahkan tim Tunas Rifo dengan skor 2-0.
“Kalau saja kita seri atau bahkan kalah, bisa saja gelar juara yang sudah di depan mata ini sirna. Tapi Alhamdulillah, anak-anak mampu bermain konsisten dan memenangkan laga dengan skor cukup telak 5-0 sekaligus memastikan kita menjadi juara,” kata Tito.
BACA JUGA: Terpapar Covid-19, Musisi Aria Baron Meninggal Dunia
Pada laga penentuan tersebut, lima gol KTFA disarangkan Rasya, Fauzan, Andika, dan brace dari Nova. Selain gelar juara FBL 2021, pemain KTFA atas nama Nova pun menyabet gelar top skor dengan torehah 8 gol.
“Kita sangat bersyukur bisa meraih gelar juara dan ini memang target kita di turnamen ini. Gelar ini menjadi yang pertama bagi KTFA,” kata Tito.
Kepala Sekolah KTFA, Ajat Sudrajat mengatakan, keikutsertaan sekolah sepakbola dibawah naungan Karang Taruna Jawa Barat ini sebagai bahan evaluasi hasil latihan yang dilakukan selama ini. Mantan pemain Persib era 80-90an ini mengaku keberhasilan KTFA meraih gelar juara semata-mata berkat keseriusan dan kerja keras pemain serta pelatih saat menjalani latihan.
‘Hasil ini buah dari kerja keras dan keseriusan para pemain saat menjalani latihan. Mereka bisa menunjukkan hasil latihan sehingga bisa mengambagkan permainan dalam setiap pertandingan. Baik dari sisi teknik, fisik, mental, maupun strategi permainan,” kata Ajat.
Meski demikian, Ajat berharap para pemainnya tidak terlalu cepat berpuas diri dengan capaian di turnamen kali ini. Eks pemain timnas Indonesia 1981-1987 ini berharap performance para pemain bisa terus dijaga dan meningkat.
“Target kita sebenarnya bukan di ajang turnamen ini. Ini hanya batu loncatan yang pertama dijalani pemain. Tapi bagaimana lima sampai enam tahun kedepan para pemain ini menjaga dan meningkatkan performa mereka sehingga bisa bermain di level kompetisi tertinggi. Jangan sampai putus ditengah jalan,” Ajat menegasakan.
Pembina KTFA Nandang Saptari menambahkan, sebagai klub sepak bola baru, raihan prestasi di ajang FBL 2021 menunjukkan jika progres pembinaan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik. Untuk itu, pihaknya berharap proses pembinaan untuk melahirkan talenta-talenta pemain sepak bola profesional dari Jabar melalui KTFA ini bisa terus berjalan dan berkesinambungan.
“Jangan cepat berpuas diri. Ini baru langkah pertama, masih banyak yang harus ditingkatkan dan dikembangkan. Kita berharap pemain-pemain dari KTFA ini bisa berkiprah di kompetisi sepakbola level tertinggi. Bukan hanya di Indonesia, kalau bisa dunia,” kata Nandang.
KTFA yang baru berdiri kurang dari satu tahun, lanjut Nandang, telah memberikan warna tersendiri dalam dunia sepak bola Jabar dan Indonesia. Bahkan tiga pemain asal KTFA berhasil lolos dalam seleksi tahap kedua timnas Indonesia U-16 dibawah arahan Bima Sakti yakni Fahri, Rizal dan Fatan.
“Jumlah pemain yang berlatih rutin di KTFA ini sekitar 150 orang dan itu merupakan hasil seleksi tim pelatih dari seluruh Jabar. Termasuk tiga pemain yang lolos seleksi tahap kedua timnas U-16 dan kita berharap bisa lolos di seleksi tahap akhir,” kata dia.
(Ageng)