Kamis 12 Desember 2024

Via Webinar, LPPM ITB Bedah Industri Olahraga di Masa Pandemi

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ITB menggelar web seminar (Webinar) yang mengangkat tema Industri Olahraga di Masa Pandemi pada Sabtu (16/6/2021). Acara yang dihadiri 327 peserta berlatar belakang akademisi, praktisi, wirausaha hingga mahasiswa yang memiliki ketertarikan dengan dunia industri olahragaini digelar secara daring (online) melalui zoom dan tayang secara langsung di channel Youtube.

Kegiatan yang digelar merupakan kolaborasi antar Sekolah/Fakultas di ITB. Yakni Sekolah Farmasi dan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB. Webinar yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dengan sambutan Dekan Sekolah Farmasi ITB, Prof. I Ketut Adnyana, Ph.D., dan dibuka Sekretaris LPPM bidang Pengabdian Kepada Masyarakat Deny Willy, S.Sn., M.Si., Ph.D. ini menghadirkan beberapa nara sumber yang terkait dengan industri olahraga.

fokusjabar.id webinar industri olahraga LPPM ITB
Webinar Industri Olahraga di Masa Pandemi yang digelar LPPM ITB secara daring melalui zoom. (FOTO: Istimewa)

Keynotes speaker webinar yang merupakan anggota Komisi VI DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, B.Sc. MM. MBA. menjelaskan terkait kondisi industri olahraga secara global dan nasional. Akibat pandemi, pendapatan global dari industri olahraga berkurang hampir 50 persen di tahun 2020.

“Sebelum pandemi, pendapatan globat rata-rata tahunan dari industri olahraga mencapai 140 juta US Dolar dan turun menjadi 70 juta US dolar di tahun 2020 karena hanya 53 persen event olahraga yang tetap diselenggarakan,” kata Husein.

Untuk mendorong tumbuhnya industri olahraga, Husein menuturkan setidaknya empat faktor. Mulai dari sisi infrastruktur yakni melengkapi fasilitas dan venue olahraga dengan standar tinggi.

“Lalu dari sisi regulasi dimana peraturan dibuat untuk mendukung pertumbuhan industri, kemudian iklim investasi yang mendukung meliputi keamanan, fasilitas dan ekonomi. Juga harus ada even dengan skala nasional maupun internasional yang dikelola dengan profesional,” lanjut dia.

BACA JUGA: Akun Sosmed BEM UI Diretas Gegara Kritik Jokowi, Nasdem Angkat Bicara

Husein pun memaparkan peluang serta tantangan yang akan dihadapi dalam mendukung industri olahraga di Indonesia. Untuk peluang, Indonesia memiliki pangsa pasar yang luas, kaya akan kreatifitas industri kreatif, kemampuan atlet yang luar biasa, hingga industri olahraga yang mulai dilirik investor untuk digarap secara profesional.

“Untuk tantangannya, terdapat pandemi Covid-19, lalu dibutuhkan kerjasama dan keterlibatan semua pihak, serta adaptasi dan integrasi olahraga dengan teknologi digital,” kata Husein.

Pemateri lain dr. Andhika Raspati, Sp.KO memberikan penjelasan bagaimana olahraga membantu kita untuk tetap bugar dan terhindar dari berbagai resiko virus, termasuk covid-19. Meski demikian, dokter spesialis keolahragaan yang aktif sebagai tim medis KOI ini pun menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin berolahraga dalam kondisi pandemi saat ini.

Bidang Partnership and Activation Persib, Rijki Kurniawan menjelaskan tentang bagaimana cara Persib Bandung menghadapi industri olahraga yang sedang digoyang pandemi. “Berbagai inovasi dan promosi dilakukan klub untuk menyesuaikan perubahan keinginan dan prilaku para penggemar Persib,” kata Rijki.

Akademisi FPOK UPI, Dr. Sandey Tantra Paramitha, M.Pd., menjelaskan terkait peran Perguruan Tinggi dalam memberikan kontribusi nyata di dunia Industri Olahraga. Pada kenyataannya di lapangan, industri olahraga ataupun Perguruan Tinggi perlu kolaborasi untuk menciptakan peluang dan produk yang lebih jelas dibutuhkan di masyarakat.

Sandey pun memaparkan beberapa rekomendasi dalam mendukung industri olahraga. Mulai dari keberadaan sentra-sentra Industri olahraga berbasis Ilmu Keolahragaan dan Teknologi.

Lalu optimalisasi Sport Tourism berbasis kearifan lokal, kolaborasi Perguruan Tinggi berbasis Olahraga dalam bidang Sports Sciences (laboratory) misalnya dengan FPOK/FIK/FIO/FOK, serta lisensi bagi Tenaga Keolahragaan dan Produk Industri Olahraga.

“Juga harus dilakuka pembaharuan Pola Pendidikan dan Latihan Keolahragaan berbasis Science, Sistem Informasi dan Big Analitic, kemudian membangun Ekosistem Keolahragaan Nasional, serta kolaborasi riset dengan Industri dan Dunia Kerja,” kata Sandey.

fokusjabar.id webinar industri olahraga LPPM ITB
Ketua Pelaksana Webinar Industri Olahraga di Masa Pandemi, Muhamad Fahmi Hasan. (FOTO: Istimewa)

Ketua pelaksana, Muhamad Fahmi Hasan mengatakan, seluruh pembicara dalam webinar diharapkan dapat memberikan brainstorming kepada seluruh pegiat olahraga. Khususnya kepada para pelaku dan pemilik usaha di bidang jasa kebugaran.

“Melalui acara webinar ini, semoga bisa mengungkap tantangan dan peluang di industri olahraga dan pada akhirnya bisa membantu industri ini keluar dari keterpurukan yang disebabkan pandemi,” kata Fahmi.

Untuk mengatasi permasalahan pelaku industri olahraga secara nyata, Fahmi mengaku jika kegiatan webinar akan ditindaklanjuti dengan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) pada 10 Juli 2021. Webinar ini pun merupakan satu dari tiga rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang akan berakhir pada 24 Juli 2021 dan ditutup dengan kegiatan Workshop pembuatan bisnis model yang mengacu pada ragam tantangan serta peluang yang lahir pada dua kegiatan sebelumnya.

“Geliat industri olahraga ini perlu diperhatikan oleh berbagai stakeholder, karena bagaimanapun industri olahraga membantu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi, sesuai dengan yang disampaikan Menpora pada Haornas 2020 dengan slogan memajukan sports science, sports industry, dan sports tourism,” kata Fahmi.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img