BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jawa Barat akan secepatnya menggelar rapat kerja untuk menentukan aturan terkait pelaksanaan pertandingan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar XIV tahun 2022. Aturan tersebut akan diterapkan saat babak kualifikasi digelar.
“Untuk pelaksanaan babak kualifikasi Porprov Jabar XIV cabang olahraga sepatu roda sudah kita agendakan pada 2-7 Desember 2021. Lokasi pelaksanaan sendiri akan digelar di dua lokasi,” kata Ketua Umum Pengprov Porserosi Jabar, Erry Sudradjat, Kamis (10/6/2021).
Pada Porprov Jabar XIV tahun 2022, cabang olahraga sepatu roda akan mempertandingkan empat disiplin yakni speed, freestyle, agresive, dan skateboard.
“Untuk speed dan frestyle, babak kualifikasi akan dilaksanakan di Kota Bekasi. Sedangkan agresive dan skateboard digelar di Buqiet Skatepark. Dan untuk Porprov Jabar XIV sendiri, sepatu roda sudah diputuskan di gelar di Kabupaten Bandung Barat,” Erry menjelaskan.
BACA JUGA: Pulihkan Ekonomi, Kadin Genjot Kembali Para Pelaku UMKM di Indonesia
Untuk nomor yang dipertandingan atau total medali emas yang diperebutkan, lanjut dia, sebanyak 24 nomor. Yang terdiri dari 16 nomor di speed, tiga nomor di freestyle, dua nomor di agresive dan tiga nomor di skateboard.
“Saat raker, kita akan bahas dan putuskan bersama terkait beberapa ketentuan. Mulai dari batasan usia atlet, apakah ada pembatasan atlet mengikuti nomor pertandingan, hingga pada kuota atlet untuk setiap disiplin,” kata Erry.
Untuk pelaksanaan raker sendiri, Erry mengaku masih mencari waktu yang tepat. Selain itu, pihaknya beberapa daerah harus menjalani mekanisme organisasi terlebih dahulu diantaranya musyawarah cabang dan pelantikan.
“Sebelumnya, jumlah pengcab kita itu ada 16 kota dan kabupaten. Saat ini bertambah jadi 19 kota dan kabupaten dari total 27 kota dan kabupaten di Jabar. Ditambah lagi, kondisi saat ini masih dalam pandemi,” Erry menambahkan.
Selain itu, pada Porprov Jabar XIV tahun 2022, cabang olahraga sepatu roda mempertandingkan tiga disiplin baru. Yakni freestyle, aggresive, dan skateboard.
“Dari sisi komunitas, tiga disiplin baru di Porserosi ini memiliki peminat dan penggelut yang cukup banyak. Hanya saja mereka masih dalam bentuk komunitas, bukan klub,” kata dia.
Untuk itu, Erry berharap dukungan dari stakeholeder olahraga terkait di setiap kota dan kabupaten bagi tiga disiplin olahraga dibawah Porserosi tersebut. Pasalnya, untuk bisa membentuk sebuah pengcab itu harus berasal dari klub bukan komunitas.
“Peluang di cabang olahraga Porserosi ini cukup besar bagi setiap daerah bisa meraih medali. Alasannya. nomor yang dipertandingkan pun cukup banyak sementara persaingan atlet dari setiap daerah pun bisa dibilang belum terlalu ketat jika dibandingkan cabang olahraga lain yang sudah lebih dikenal dan populer. Jadi kami berharap ada bantuan dari dukungan dari pemegang kebijakan keolahragaan di kota kabupaten untuk komunitas-komunitas itu membentuk sebuah klub,” kata Erry.
(Ageng)