JAKARTA, FOKUSJabar.id: Dalam mendukung visi misi Presiden Jokowi membangun sumber daya manusia unggul untuk Indonesia maju, maka literasi merupakan faktor esensial dalam membangun masyarakat yang kreatif, inovatif, berpengetahuan dan berkarakter.
Literasi mampu mengantarkan negara menuju peradaban maju.
Literasi yang rendah mengakibatkan produktivitas menurun, beban biaya kesehatan meningkat dan pengangguran bertambah.
Demikian dijelaskan Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI Deni Kurniadi dalam Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) bertemakan “Penguatan Peran Sisi Hulu Budaya Baca Guna Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat”, di Kabupaten Sumedang, Kamis, (10/6/2021).
Baca Juga: Perpusnas Jalin MoU dengan Perpustakaan Nasional Korea Selatan
“Jika ini kita biarkan, maka akan berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Kualitas literasi yang rendah dapat memicu kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan,” buka Deni.
Perpusnas selama ini telah membangun aksesibilitas kepada perpustakaan untuk bisa diakses masyarakat dengan mudah dan murah. Selain memperkuat konten literasi melalui kearifan lokal dan ilmu terapan, untuk meningkatkan keterampilan daya hidup.
“Tenaga perpustakaan juga kita tingkatkan kualitasnya sebagai pendamping program literasi di masyarakat,” sambungnya.
Kemampuan literasi tak hanya berkutat pada kemampuan baca tulis dan berhitung, tapi memiliki empat tingkatan. Pertama, kemampuan akses mengumpulkan sumber informasi dari bacaan yang berkualitas. Kedua, kemampuan seseorang memahami tersirat dan yang tersurat. Ketiga kemampuan menyampaikan ide, gagasan, dan inovasi. Dan keempat kemampuan menghasilkan barang dan jasa yang bermutu dalam persaingan global,” sambung Deni.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menggarisbawahi pentingnya literasi untuk memperkuat masyarakat dalam berselancar di media sosial saat ini. Doni mengatakan, masyarakat sangat rentan terpapar berita hoaks karena minim informasi dan pengetahuan yang benar.
“Mudah sekali menyimpulkan, berkomentar terhadap yang belum diketahui secara benar dan utuh. Harusnya menyaring dulu, sebelum sharing,” katanya.
Kegiatan PILM di Kabupaten Sumedang turut menghadirkan narasumber lain, antara lain Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Ilmawan Muhammad, dan Pegiat Literasi, Maman Suherman.
(Erwin)