BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siapkan solusi untuk mengantisipasi banjir cileuncang di sejumlah titik di Kota Bandung. Salah satunya yakni melakukan pengerukan drainase.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, kota berjuluk Parisj Van Java ini diprediksi akan mengalami peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba) pada April sampai Mei 2021. Namun, hingga Juni, Kota Bandung masih diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
“Seharusnya (Juni) sudah masuk kemarau. Tetapi ternyata masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Pengerukan adalah satu dari beberapa upaya kita,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Didi Ruswandi di Taman Dewi Sartika, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jabar, Kamis (3/6/2021).
Selain pengerukan drainase, lanjut Didi, akan melakukan penanaman pohon di dataran tinggi seperti kawasan Bandung Utara. Penanaman pohon di dataran tinggi menjadi solusi jangka panjang.
BACA JUGA: Rekrutmen CASN di Kota Bandung Mundur 2 Pekan, Kok Bisa?
“Karena hampir 75 persen, banjir di Kota Bandung terutama di kawasan Selatan, karena dari hulu yaitu Bandung Utara. Seperti Manglayang, menjadi faktor penting penyelesaian di Kota Bandung. Lalu kita juga membangun sumur-sumur imbuhan,” Didi menambahkan.
Didi berharap, Kota Bandung ke depan, dapat menjadi sebuah kota yang memiliki paru-paru dan pori-pori sebagai upaya pendukung lainnya dalam mengatasi persoalan banjir.
“Ke depan kita harus punya pori-pori kota. Ini karena banyak yang beranggapan, penyelesaian banjir itu urusannya ada di drainase. Padahal sebetulnya ada di resapan air. Maka kita harus punya pori-pori kota, seperti setiap rumah memiliki drumpori,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)