TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat (jabar), Iwan Ridwan mengaku telah mengosongkan seluruh ruangan di lantai dua gedung kantor Satpol PP yang selama ini difungsikan sebagai ruang barak Damkar dan mushola.
Hal itu menyusul patahnya bubungan atap (balok konsol) sepanjang 12 meter dan balok sofi yang hampir putus diduga akibat getaran gempa bumi beberapa hari lalu. Sehingga atap dengan konstruksi baja ringan dikhawatirkan ambruk dan menimpa penghuni di bawahnya.
“Sejak dua hari lalu, kita sudah mengosongkan ruangan tersebut karena khawatir atap bangunan tiba-tiba ambruk. Untuk sementara aktivitas pekerjaan dialihkan ke ruang penyidik,” kata Iwan, Rabu (21/4/2021).
BACA JUGA: Sempat Kritis, Korban Tabrak Lari di Ciamis Meninggal Dunia
Menurutnya, kejadian patahnya balok tersebut diperkirakan terjadi sepekan sebelum Ramadan akibat getaran bumi atau gempa. Namun beberapa hari kemudian, baru diketahui jika posisi genting gedung mengalami perubahan menekuk ke arah dalam.
“Saat itu juga kita laporkan ke Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan dan Pemukiman (PUTRPP) Kabupaten Tasikmalaya dan langsung diresfon dengan adanya peninjauan ke lokasi. Kita berharap segera dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Jika ketersediaan anggarannya mencukupi tambah dia, selain atap bangunan diperbaiki, diharapkan ada pembangunan gedung baru yang nantinya akan dikhususkan untuk barak Damkar.
“Ketersediaan fasilitas ruangan yang ada saat ini, dulu disiapkan untuk kantor. Sedangkan saat ini Satpol-PP sudah menjadi dinas yang di dalamnya ada Damkar juga Linmas. Kita masih punya lahan kosong cukup luas yang berada di samping kiri kantor saat ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan pada Bidang Bangunan Dinas PUTRPP Kabupaten Tasikmalaya, Agus mengatakan, untuk perbaikan atap bangunan barak Damkar diperkirakan akan segera dilelangkan pada akhir bulan April 2021.
“Anggaran untuk Satpol PP tahun 2021 sudah tersedia sekitar Rp 1,4 miliar. Itu untuk pembangunan atau pengadaan beberapa fasilitas. Mudah-mudahan sudah dapat dilelangkan dalam waktu dekat ini,” katanya.
Dugaan sementara ungkap Agus, selain akibat gaya geser tanah yang mempengaruhi kuat terhadap balok konsol dan mengakibatkan patah, juga diperkirakan adanya kekurangtepatan perhitungan pada struktur atap dan memengaruhi kekuatan.
“Kantor itu dibangun pada tahun 2009. ya memang sudah cukup lama,” ucapnya.
(Farhan/Bambang)