CIAMIS,FOKUSJabar.id: Keberadaan Monyet di dua obyek wisata Astana Gede dan Ciungwanara Karangkamulian Ciamis Jawa Barat (Jabar) semakin meresahkan warga.
Satwa liar tersebut juga kerap mengganggu wisatawan dan para pedagang lokal. Gerombolan monyet itu kerap mencuri makanan.
Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Wasdi mengakui keberadaan Monyet yang sudah over populasi. Pihaknya sudah meminta BKSDA untuk menindaklanjuti kondisi tersebut.
BACA JUGA: 201 PPPK dan 816 CPNS Kota Bandung Bakal Mengikuti Mayor Lecture
“Kita akui untuk populasi monyet yang berada di dua objek Wisata Ciamis memang sangat over populasi,” ujarnya, Rabu (10/3/2021).
Menurut Wasdi, pihaknya sudah mengirim surat kepada BKSDA Ciamis agar bisa ditindaklanjuti.
“Kami sudah minta baik secara lisan maupun tulisan kepada BKSDA agar monyet di Astana Gede dihilangkan. Sementara di Karang Kamulyan dikurangi,” katanya.
Mengenai teknisnya, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada BKSDA.
“Monyet di Astana Gede itu kami minta untuk dihilangkan. Karena Astana Gede ini bukan habitat monyet. Sampai saat ini tidak tahu dari mana awalnya hingga beranak dan sekarang over populasi,” ungkapnya.
Wasdi menjelaskan, pihaknya dan BKSDA sudah bertemu dan sama-sama meninjau Astana Gede dan Karang Kamulyan untuk mencari solusi.
“Ada upaya agar ada lahan di mana monyet digiring ke suatu tempat. Tapi belum ada lahannya, kecuali ada rumpun bambu yang dibabat,” ungkapnya.
Wasdi menambahkan, monyet di dua obyek wisata Ciamis tersebut juga perlu dibatasi geraknya, caranya dengan memotong pohon yang tidak dilindungi.
“Teknisnya bisa dengan cara pohon-pohon yang tidak dilindungi dibabat dulu agar monyet tidak bisa bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya. Monyetnya bisa turun dan saat itu bisa kita tangkap,” katanya.
(Riza M Irfansyah/Bambang)