BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perayaan imlek tahun 2021 yang dirayakan ditengah pandemi Covid-19 berbeda dengan tahun sebelumya. Termasuk di Vihara Dharma Ramsi Kota Bandung.
Umat yang beribadah di salah satu vihara tertua di Kota Bandung ini tidak terlalu banyak. Tak hanya itu, sejumlah aktivitas yang biasa digelar pun kini ditiadakan.
“Tahun ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun kemarin. Tahun ini aktiviatas dibatasi karena ada pandemi Covid-19 jadi tidak boleh berkerumun, kita batasi semua. Kalau dulu ramai, sekarang tidak ada keramaian lagi karena tidak ada barongsai dan Liong, jadi tidak ramai,” kata pengelola Vihara Dharma Ramsi Kota Bandung Asikin saat ditemui di Vihara Dharma Ramsi, Jalan Cibadak, Kota Bandung, Jabar, Jumat (12/2/2021).
Asikin mengungkapkan, dalam kondisi pandemi seperti ini, umat yang datang beribadah pun dibatasi yakni 5 pasang atau 10 orang yang diperbolehkan masuk. Selanjuntya, mereka secara bergantian dengan pengunjung lainnya.
“Sebelum masuk, kita lakukan cek suhu badan dulu. Jika di dalam vihara keliatan cukup penuh, kita lakukan pembatasan agar tidak terjadi kerumunan,” kata dia.
BACA JUGA: Sekda: Para Pelaku Usaha dan Tempat Wisata di Kota Bandung Harus Disiplin Prokes
Sebelum ada pandemi Covid-19, lanjut dia, umat yang beribadah di vihara yang berdiri pada tahun 1952 tersebut bisa mencapai ratusan.
“Satu sama lain bisa berdekatan saking penuhnya. Namun sekarang, sebelumnya Imlek tiba, saya sudah melakukan sosialisasi agar yang ingin berdoa disini (vihara) tetap tertib dengan melakukan pembatasan atau jaga jarak. Bisa jadi akhirnya banyak yang memilih berdoa di rumah,” Asikin menuturkan.
Asikin menambahkan, tahun lalu umat yang datang bisa dari berbagai daerah atau dari luar kota Bandung. Namun, tahun ini hanya umat dari Kota Bandung saja.
“Sekarang memang banyak perubahan yang terjadi. Tapi maknanya adalah berdoa, jadi dimana pun, apa yang dipanjatkan semoga terkabul dan mendapatkan keberkahan,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama Camat Astana Anyar, Sabar Sukur mengatakan Imlek tahun ini, meski mengalami perubahan, berjalan dengan lancar.
“Saya lihat dari enam vihara yang ada di kawasan Astana Anyar, semuanya tertib sesuai dengan protokol kesehatan. Umat yang datang pun seolah sudah mengetahui aturan prokes yang ada. Sehingga kami tidak mengalami kendala apapun di lapangan,” kata Sabar.
(Yusuf Mugni/Ageng)