JAKARTA,FOKUSJabar.id: Keberhasilan menghadapi Covid-19, dalam hal ini untuk mengakhiri penyebarannya di Indonesia, salah satu kuncinya, yakni kesuksesan menjalankan program vaksinasi Covid-19.
Sehingga pemerintahan Jokowi sekarang fokus mengerahkan semua kekuatan sumber daya untuk kelancaran vaksinasi, guna pengadaan vaksin, maka ketersediaan vaksin Covid-19 itu harus aman baik stocknya maupun distribusi vaksin ke seluruh elemen masyarakat.
Realisasi anggaran penanggulangan Covid-19 dan dampak ekonominya tahun 2020 Rp579 trilyun dan tahun ini Rp553 trilyun. Jumlah yang fantastis untuk menjadi keseriusan para penanggungjawab penanggulangan pandemi ini.
BACA JUGA: Bio Farma Siap Luncurkan Infrastruktur Digital Covid-19
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, penerima vaksin baru 700.266 orang dari target 181.554.465 juta orang penerima vaksin. Artinya masih jauh dari harapan yang signifikan.
Belum menyangkut ketersediaan vaksin, dan itu tugas dari BUMN Bio Farma yang harus bekerjakeras di garda terdepan dalam pengadaan vaksin.
Ketum PPJNA 98 Anto Kusumayuda mengatakan bahwa Dirut Bio Farma memikul tanggung jawab untuk kesuksesan dan kelancaran penyediaan vaksin.
“Jangan terganggu agenda lain, Dirut Bio Farma Honesty Basyir harus fokus bekerja memimpin Bio Farma dalam penyediaan vaksin. Kami meminta kepentingan Nasional yang mendesak ini harus diutamakan,” kata Anto menanggapi pencalonan Honesti Basyir sebagai Ketum Ikatan Alumni ITB periode 2021-2025.
Lebih lanjut Anto berharap Honesti tidak terganggu dulu dengan urusan organisasi, lebih baik fokus pada pengadaan vaksin.
“Sebaiknya Bapak Menteri BUMN Erick Tohir memerintahkan Dirut Bio Farma untuk fokus memimpin Bio Farma dan menyukseskan penyediaan vaksin. Jangan terganggu dulu sama urusan organisasi lain, sebab akan mengganggu konsentrasi,” kata dia melalui rilisnya Jumat (5/2/2021).
(**)