BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) akan memfungsikan kembali teras Cihamplas atau Skywalk Cihampelas yang saat ini sepi dan kumuh dengan membuat jalur khusus sepeda.
Selain itu, bakal ada sisi kesenian yang dipersembahkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung.
Hal itu dilakukan merespon adanya informasi tidak terawatnya fisilitas di tempat tersebut.
BACA JUGA: Teras Cihampelas Bandung Tinggal Kenangan
Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bandung, Yana Mulyana mengatakan, akan menambah ram di Teras Cihampelas agar para pesepeda bisa berkunjung dan memanfaatkan fasilitas publik tersebut. Dengan begitu, Teras Cihampelas akan kembali ramai oleh pengunjung.
“Nanti bersama dinas/instansi terkait coba aktivasi skywalk. Mudah-mudahan menjadi satu tujuan wisata atau wisata belanja. Tahap awal kita coba penambahan ram, sepeda bisa naik bisa berkegiatan di sini. Nanti jadi spot sarapan atau kuliner atau wisata belanja,” kata Yana.
Pihaknya akan mendorong agar para pesepeda bisa memanfaatkan Teras Cihampelas karena saat ini tren bersepeda sedang naik. Jika hanya mengandalkan pejalan kaki tidak akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Harapannya tadi, orang lagi bereuforia sepeda. Lagi cari spot istirahat, ngopi, sarapan. Nanti kalau ditriger sama sepeda, orang-orang pejalan kaki tertarik kesini,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan berupaya agar terpal-terpal yang digunakan pedagang diganti dengan yang lebih baik. Sehingga para pengunjung tidak kehujanan dan kepanasan.
“Terpal nanti mudah-mudahan diganti. Intinya supaya gak kehujanan sambil cari CSR buat tenda, orang duduk dan makan. Orang jadi tertarik belanja yang ada disini. Prinsipnya kita coba aktivasi memanfaatkan aset yang ada luar biasa bagus,” ungkapnya.
Yana menambahkan, pembuatan ram sepeda akan dibuat tidak lama sehingga sebelum bulan puasa dapat digunakan. Selain itu, kegiatan seni budaya diharapkan dapat terealisasi sehingga menarik minat wisatawan.
“Saya minta aparat kewilayahan untuk melakukan patroli menjaga keamanan di Teras Cihampelas. Selain itu, 192 pedagang diharapkan dapat ikut menjaga kios-kios yang ada,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menyampaikan, Pemkot Bandung berencana menggaet pihak ketiga untuk bisa terlibat dalam penataan kembali Teras Cihampelas.
Dia ingin Teras Cihampelas bisa kembali jadi destinasi wisata dan menghidupkan perekonomian Kota Bandung.
“Dari aspek pembiayaan tersedia. Selain itu kita cari juga pihak ketiga agar bisa terlibat dalam penataan ini. UKM-nya disini sudah ada. Terpenting itu, konsep dari kita sehingga Pedagang Kaki Lima (PKL)-nya mengikuti saat menggunakan fasilitas di sini,” ucap Atet.
Atet mengatakan, saat ini sekitar 50 persen PKL yang dulu berjualan di Teras Cihampelas terpaksa gulung tikar karena pandemi Covid-19. Kios-kios PKL pun banyak yang berkarat dan tidak layak pakai.
“Kiosnya sudah terlalu lama tidak dipakai, kehujanan, bocor. Misalnya penggantian kios atau ditutup policarbonate. Mudah-mudahan dengan Pak Wakil ke sini APBD bisa mendukung perbaikan di Teras Cihampelas,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku akan segera membahas hal ini dan segera memperbaiki kios-kios yang rusak.
“Dari 192 PKL yang terdapat di Teras Cihampelas, akan dibina mulai dari pemasaran dan sebagainya,” ucap Atet.
Sedangkan dari segi pariwsata, Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kania Sari mengatakan, akan mencoba membuat konsep atraksi dari segi kebudayaan, seni, dan ekonomi kreatif agar lebih menarik.
“Tidak hanya transaksi dagang, tapi atraksi versi pariwisata belanja, seni budaya, ekonomi kreatif. Pengelolaannya oleh kami (Disbudpar), kita gilir potensi yang ada di Kota Bandung,” katanya.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Salah seorang pedagang kopi, Supadi (56) mengaku sudah berjualan di pinggir Jalan Cihampelas sejak tahun 1989. Namun, sejak berdiri pada tahun 2017 mulai pindah berjualan di bangunan tersebut.
“Tadinya Saya jualan di bawah dari tahun 1989. Setelah diresmikan tahun 2017, pindah karena ingin mendongkrak omzet (penghasilan),” kata Supardi di Kota Bandung, Kamis (28/1/2021).
Seiring perjalanan waktu saat pengelolaan diberikan kepada warga, omzet usahanya mengalami penurunan drastis termasuk saat pandemi Covid-19.
“Sekarang Rp100 ribu saja gak dapat. Dua hari kemarin paling Rp40 ribu. Dulu penghasilan saya bisa Rp2 juta pas pertama pembukaan,” katanya.
Supadi mengungkapkan, para pedagang yang berada di Teras Cihampelas memilih untuk kembali berjualan di pinggir jalan dengan mendirikan kios. Selain itu, para pengunjung yang datang kecewa karena melihat kios-kios tutup dan tidak terdapat objek wisata lainnya.
(Yusuf Mugni/Bambang)